SUARA INDONESIA

Habiskan Setengah Miliar Bangun Gapura dari APBD Ngawi, Kampus Ini Ternyata Milik ASN yang Diperiksa Bawaslu

Ari Hermawan - 08 January 2024 | 16:01 - Dibaca 17.14k kali
News Habiskan Setengah Miliar Bangun Gapura dari APBD Ngawi, Kampus Ini Ternyata Milik ASN yang Diperiksa Bawaslu
Penampakan bangunan Gapura STKIP Modern Ngawi. (Foto: Ari Hermawan/ Suara Indonesia).

SUARA INDONESIA, NGAWI – Istamar, Kepala Bidang Olahraga Disparpora Ngawi, Jawa Timur, ASN yang tersandung masalah di Bawaslu, ternyata pemilik kampus STKIP Modern Ngawi.

Melalui anggaran APBD, Pemkab Ngawi pernah menggelontorkan setengah miliar rupiah atau Rp 500 juta hanya untuk membangun sebuah gapura di kampus tersebut.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) melalui Sekretarisnya Irine Sulistyowati membenarkan bahwa pihaknya telah menerima pengajuan pembangunan gapura STKIP Modern itu.

"Benar, seingat saya pada tahun 2018 kami menerima proposal pengajuan anggaran APBD senilai Rp 500 juta untuk pembangunan gapura kampus STKIP Modern," kata Irine, saat dikonfirmasi di kantornya, pada Senin (8/1/2024).

Lebih lanjut, Irine menyebut usai pengajuan proposal disetujui, untuk proses pencarian bukan di Bappeda melainkan ada di Badan Keuangan (Bakeu).

"Kalau tidak salah anggaran itu berupa hibah pada P-APBD, mungkin lebih jelasnya bisa di Bakeu," ujar Irine.

Irine menerangkan, setiap lembaga atau kelompok masyarakat (Pokmas) diperbolehkan mengajukan anggaran untuk kegiatan kemasyarakatan.

"Aturan diperbolehkan, selama itu bermanfaat untuk masyarakat. Prosesnya ke Bupati kemudian ke dinas terkait. Pihak kami sebatas memverifikasi proposal pengajuan," ungkapnya.

Terpisah, Kepala Bakeu Kabupaten Ngawi Tri Pujo Handono mengatakan, saat ditanya awak media perihal pencairan anggaran hibah untuk pembangunan gapura di Kampus STKIP Modern, pihaknya butuh waktu untuk membuka data tersebut.

"Menurut informasi dari bidang yang menaungi, ada anggaran ke kampus itu. Tapi untuk pastinya ditunggu, karena kami sedang ada tugas di Surabaya," ucap Tri Pujo saat dihubungi melalui WhatsApp.

Sementara itu, awak media mencoba mengklarifikasi perihal gapura kampus yang dibangun menghabiskan Rp 500 juta bersumber dari dana hibah APBD, Istamar belum menjawab ketika dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp, SMS dan telpon.

Diketahui, Istamar tengah diperiksa Bawaslu atas dugaan terlibat kampanye mendukung salah satu Paslon capres cawapres di pemilu 2024. Dari kasus itu Bawaslu sudah memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangan. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ari Hermawan
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV