SUARA INDONESIA, MAGETAN - Kepala Cabang Bulog Madiun membantah kabar kelangkaan beras subsidi program stabilisasi pasokan dan harga pangan atau SPHP di Kabupaten Magetan dan Madiun, Jawa Timur.
Bulog beralasan, saat ini pihaknya sedang melakukan pemerataan alokasi dan penataan ulang distribusi, serta penambahan toko mitra dengan Bulog.
Hingga saat ini, beras subsidi SPHP di Kabupaten Magetan stoknya masih kosong, sehingga masyarakat kebingungan untuk membeli beras tersebut. Kosongnya stok yang ada di pasaran, ternyata berbanding terbalik dengan keterangan dari Bulog Cabang Madiun.
Kepala Cabang Bulog Madiun, Rizal Prasija Sukmaadijaya membantah kabar kelangkaan beras SPHP. Menurutnya, Bulog saat ini sedang menata ulang mekanisme distribusi beras SPHP dengan dinas terkait.
Selain, pemerataan alokasi, penambahan toko mitra Bulog, juga menambah jumlah hari pengambilan yaitu tiga kali dalam seminggu. Sedangkan untuk kuota yang diberikan sebesar dua ton dalam sepekan. Namun demikian, kuota tersebut tetap disesuaikan dengan kemampuan toko.
"Kalau kosong saya rasa tidak, karena kami sedang menata kembali dengan dinas, terkait mekanisme distribusinya. Jadi saat ini, kami evaluasi volumenya, kemudian tingkatkan jumlah outlet dan hari pengambilannya dalam kurun satu Minggu," ujarnya.
"Dan para mitra Bulog tersebut mempunyai kuota beras SPHP sebesar dua ton," imbuhnya.
Kendati demikian, Bulog tidak menampik adanya penurunan jumlah pengambilan beras SPHP, karena mekanisme pengambilan diatur dan dilakukan tiga kali dalam sepekan.
Ini sebagai langkah agar tidak terjadi pembelian besar yang ujungnya terjadi penimbunan beras SPHP. Selain itu, juga menjaga ketersediaan beras SPHP di lapangan agar distribusinya tetap rutin. (*)
Reporter: Yoni Setyo R
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Prabasonta |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi