SUARA INDONESIA

Melihat Tradisi Sadran Gede di Gumelem Banjarnegara, Ramainya Melebihi Lebaran

Iwan Setiawan - 07 March 2024 | 20:03 - Dibaca 943 kali
News Melihat Tradisi Sadran Gede di Gumelem Banjarnegara, Ramainya Melebihi Lebaran
Tradisi Sadran Gede di Desa Gumelem terdapat racara unik yakni ritual

SUARA INDONESIA BANJARNEGARA- Tradisi Sadran Gede jelang Ramadan yang digelar warga Desa Gumelem, Kecamatan Susukan, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, berlangsung meriah, Kamis (7/3/2024). Bahkan, lebih ramai ketimbang saat Lebaran.

Mengenakan pakaian adat Jawa, ribuan warga berduyun-duyun berjalan kaki sejauh satu kilometer. Mereka melaksanakan kirab dari masjid Ki Ageng Chasan Besari menuju Paseban Agung atau kompleks makam Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Gumelem.

Memasuki Paseban Agung, peserta kirab disambut dengan alunan musik Jawa dan dilanjutkan ziarah ke makam Ki Ageng Giring dan Ki Ageng Gumelem oleh pejabat pemerintahan hingga tokoh adat.

Selain makan bareng, dalam Sadran Gede di Desa Gumelem juga terdapat acara yang menjadi pusat perhatian warga. Yakni ritual "Dewegan" (kelapa muda hijau). Setelah kelapa sebanyak 99 buah ini didoakan oleh tokoh agama, lalu jadi rebutan warga.

Purwanto, salah satu warga mengaku beruntung bisa mendapatkan satu buah kelapa hijau di acara Sadran Gede di Desa Gumelem. Ia rela berdesak-desakan untuk mendapatkan kelapa hijau yang rencananya untuk obat orang tuanya.

"Seneng banget dapat satu kelapa, lantaran buah kelapa ini mudah-mudahan bisa sebagai obat mata untuk orang tua saya," katanya.

Kepala Desa Gumelem Kulon Arief Machbub mengatakan, jika adat Sadran Gede merupakan warisan turun temurun dari para demang. Sadran Gede ini dilaksanakan pada bulan Ruwah atau menjelang Ramadan, diikuti semua elemen masyarakat Desa Gumelem Kulon dan Gumelem Wetan.

Dikatakan Arief Machbub, Sadran Gede ini juga sebagai bentuk kebersamaan setelah pelaksanaan Pemilu 2024. Tadinya berbeda pilihan, kini saling berangkulan demi kemajuan desa.

"Malam hari sebelum Sadran Gede, bersama warga melaksanakan pengajian akbar dan haul di Masjid Ki Ageng Chasan Besari, serta melaksanakan "Slawatan" salawat kuno tanpa musik," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Banjarnegara, Tursiman mengapresiasi kegiatan Sadran Gede di Desa Gumelem. Menurutnya, ini adalah kegiatan budaya yang patut dilestarikan.

"Tentunya ini luar biasa sekali, selain untuk memupuk kebersamaan, juga dapat menambah nilai religius dan bisa menambah kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Iwan Setiawan
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV