SUARA INDONESIA, JOMBANG- Petani cabai merah di Kabupaten Jombang, Jawa Timur, mengeluh harga jual cabai terus merosot. Ini karena banyak pasokan cabai merah di pasaran, sehingga harga jual menurun.
Supandar, petani cabai merah asal Desa Sumberteguh, Kecamatan Kudu, mengatakan, pada panen hari ini, Sabtu (09/03/2024), cabai merah harganya turun menjadi Rp 30 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya, produk hortikultura ini sempat bertengger di harga Rp 70 ribu per kilogram. Meski kemudian berangsur turun di harga Rp 60 ribu hingga Rp 40 ribu per kilogram.
"Biasanya sekali panen bisa menghasilkan cabai merah segar satu kuintal lebuh. Dengan harga yang terus menurun ini membuat petani cabai cemas," terangnya.
Menurutnya, merosotnya harga cabai ini berpotensi merugikan petani. Sebab, biaya perawatan buah pedas tersebut cukup tinggi. Untuk lahan seluas 1.400 meter persegi saja, dibutuhkan kisaran Rp 5 juta, mulai awal tanam sampai panen.
"Untuk awal tanam cabai biasanya diberi pupuk secukupnya, tidak terlalu banyak. Sebab, kalau terlalu banyak nanti cabainya mati dan layu. Sedangkan penyemprotan dilakukan secara berkala setelah masa panen dan sebelum panen," jelasnya.
Sunandar dan petani lainnya berharap, harga cabai tidak lagi turun sama seperti tahun sebelumnya. Karena pada masa panen lalu, harga cabai hanya berkisar Rp 11 ribu per kilogram. Meski produktivitas panen cukup bagus, tapi hasil yang diperoleh petani tidak memuaskan. "Tahun kemarin hasil panen cabainya bagus, tapi harganya di petani hanya Rp 11 ribu,” ucapnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi