SUARA INDONESIA

PCNU Surabaya Merajut Silaturahmi Lewat Tradisi Megengan

Lukman Hadi - 09 March 2024 | 20:03 - Dibaca 944 kali
News PCNU Surabaya Merajut Silaturahmi Lewat Tradisi Megengan
PCNU Surabaya menggelar tradisi Megengan. (Foto: Lukman/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, SURABAYA - PCNU Surabaya tetap merawat tradisi Megengan jelang sebelum bulan Ramadhan. Walau start puasa bisa berbeda, tetapi semua pihak diminta tasamuh (saling menghargai).

Rais Syuriyah PCNU Surabaya, KH Ahmad Zul Hilmy mengingatkan masyarakat yang melaksanakan puasa turut menggencarkan rasa dermawan serta jiwa sosial tinggi.

"Menjelang Ramadhan terdapat tradisi yang bersendi syara’ menjadi perintah agama untuk melaksanakan megengan, mempersiapkan mental menyambut Ramadhan," kata KH Ahmad Zul Hilmy di kantor PCNU Surabaya, Jalan Bubutan, Sabtu (09/03/2024).

Selain tradisi Megengan, terdapat pula beberapa adat budaya seperti Grebek Syuro, Grebek Mulud, yang mana semua tradisi itu mampu menjadi penyambung silaturahmi sesama masyarakat.

Adat Megengan berasal dari kata “meng-agung-kan” bulan yang dianggap paling suci, keramat dan penuh berkah.

Berdasar ajaran ulama-ulama salaf (terdahulu), diyakini menjelang Ramadhan, seluruh arwah memperoleh “rehat” alam kubur dan boleh “pulang” menjenguk keluarganya yang masih hidup. Karena itu yang masih hidup mestilah menjemput. Dalam tataran fiqih, Megengan dipakai sebagai tanda kesiapan mental menyambut Ramadhan. Yakni sikap positif berupa suka sedekah.

"Karena itu menjelang bulan puasa, dibuat hidangan untuk tetangga. Ater-ater hidangan berupa kue tradisional dan buah (kadang dengan nasi dan lauk-pauk sebagaimana kendurian), diantar ke tetangga terdekat," jelas Kyai Zul Hilmy, yang juga Imam utama masjid Agung Sunan Ampel Surabaya.

Sementara itu, Sekretaris PCNU Surabaya, Masduki Toha menambahkan, kegiatan Megengan ini dijadikan momentum merajut persatuan pasca pesta demokrasi yang sudah berlalu.

"Harus kita akui, baru saja kita terguncang perbedaan politik. Nah, saat ini kita persatukan kembali seluruh potensi Surabaya. Kembali guyub," kata Masduki Toha.

Ia mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak risau atau bimbang melakukan awal puasa. Yang terpenting, tambah Masduki, yang terpenting menjaga keutuhan sehingga mewujudkan suasana Ramadhan sejuk.

Dalam kegiatan Megengan bertema "Merawat Tradisi, Merajut Kebersamaan untuk Indonesia Damai" ini, turut hadir para kyai, pengurus dan kader NU se-Surabaya, serta jajaran Polrestabes Surabaya, Polres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dan anak yatim. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV