SUARA INDONESIA, SUMENEP- Di tengah maraknya kuliner modern yang semakin menjamur, ada sebuah sajian tradisional yang perlahan tenggelam dari ingatan, namun tetap memikat hati para pecinta kuliner autentik.
Kocor, jajanan khas Kabupaten Sumenep, adalah salah satu kuliner yang menawarkan sensasi rasa yang unik dan penuh nostalgia. Kuliner ini bukan hanya soal rasa, tetapi juga tentang tradisi yang menyimpan nilai-nilai sejarah dan budaya lokal Madura.
Kocor, dalam sepintas, mungkin terlihat sederhana. Namun, begitu Anda menggigitnya, perpaduan rasa manis, gurih, dan lembut segera menyapa lidah, menghadirkan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
Kocor merupakan makanan khas Sumenep yang cukup simple, baik bahan atau cara penyajiannya. Bahannya hanya terdiri dari tepung beras dan gula merah, namun menawarkan rasa yang cukup khas bagi para pecinta kuliner jadul ini.
Apalagi bagi yang menyukai kue dengan rasa manis. Perpaduan rasa manis gula merah dengan gurihnya tepung beras, menjadi harmoni sempurna yang membuat setiap gigitan terasa begitu memanjakan.
Keistimewaan kocor tidak hanya terletak pada rasanya yang lezat, tetapi juga pada proses pembuatannya yang melibatkan sentuhan tangan dan hati para pembuatnya. Kocor dibuat dengan penuh kesabaran dan kecermatan.
Dimana, bahan yang telah tercampur rata, kemudian dituangkan sesuai takaran tertentu. Ada yang menggunakan cangkir, ada pula yang menggunakan wadah kuningan (Madura: Cenneng) pada wajan berisi minyak goreng panas.
Saat adonan kocor dituangkan ke minyak panas, maka dengan sendirinya, kocor akan membentuk sebuah lingkaran dan memunculkan gerigi pada pinggiran kocor. Seluruh proses pembuatannya pun, masih dilakukan dengan cara yang tradisional, tanpa menggunakan alat-alat modern, untuk mempertahankan cita rasa asli yang diwariskan turun-temurun.
Kuliner tradisional seperti kocor adalah bukti kekayaan budaya dan kuliner di Sumenep yang patut dilestarikan. Di balik setiap gigitan kocor, tersimpan cerita tentang kebersamaan, tradisi, dan nilai-nilai kearifan lokal yang terus hidup di tengah arus modernisasi.
Jadi, jika Anda berkunjung ke Sumenep, jangan lupa berburu jajanan ini di pasar tradisional, karena di situlah Anda akan menemukan kelezatan sederhana yang sarat akan makna. Kocor bukan hanya soal rasa, tapi juga tentang bagaimana kita menjaga warisan kuliner yang telah menjadi bagian dari identitas bangsa.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi