MALANG - Sebanyak 120 orang dikabarkan meninggal dalam insiden kericuhan pertandingan Derbi Super Jatim antara Arema FC melawan Persebaya, di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, Sabtu (01 /10/2022).
Tidak hanya itu, ratusan orang mengalami luka ringan dan parah. Saat ini, masih dalam perawatan di rumah sakit terdekat.
Adapun penyebabnya adalah karena diinjak-injak dan mengalami sesak nafas, akibat berdesak-desakan antar supporter.
Kepala Dinas Kesehatan Malang, Wiyanto Wijoyo mengatakan, lebih dari 120 orang meninggal usai pertandingan itu.
Untuk korban luka, pihaknya mengaku masih terus melakukan pendataan di tiga rumah sakit kota di Malang.
"Lebih dari 130 orang meninggal. Mereka meninggal karena caos, desak-desakan, terinjak dan sesak nafas," ujar kepala dinas.
Menurut dia, kericuhan bermula saat ribuan suporter Aremania merangsek masuk ke area lapangan setelah Arema FC kalah.
Sementara pemain Persebaya sendiri, langsung meninggalkan lapangan stadion menggunakan mobil Polri Barracuda.
"Ternyata masih ada beberapa pemain Arema FC yang masih di lapangan, ikut jadi sasaran," sebutnya.
Untuk identitas korban meninggal, pihak Dinas Kesehatan Kota Malang masih melakukan identifikasi.
"Ditunggu saja, kami akan segera sampaikan ke publik," tutupnya.
Sampai berita ini ditulis, masih belum ada keterangan resmi dari Arema FC terkait kejadian itu.
Sementara untuk korban jiwa, kemungkinan berpotensi akan terus bertambah.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Aditya Mulawarman |
| Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi