SUARA INDONESIA

Mengenal Tanda–tanda dan Bahaya Microsleep Saat Berkendara 

Wildan Mukhlishah Sy - 11 November 2021 | 12:11 - Dibaca 1.35k kali
Otomotif Mengenal Tanda–tanda dan Bahaya Microsleep Saat Berkendara 
Para Pengendara Motor Sedang Melintas du Jalan Lengang (Foto: Istimewa)

SURABAYA-Istilah microsleep belakangan ini menjadi familiar. Sebenarnya apa itu Microsleep?. Microsleep adalah episode singkat dari tidur yang bisa berlangsung dari 1 – 30 Detik.

Microsleep terjadi pada saat mengantuk dan pada umumnya tanpa peringatan dan seringkali orang yang terkena microsleep bahkan tidak sadar bahwa mereka baru saja tertidur atau mengantuk.

Microsleep disebabkan oleh kantuk karena rasa capek dari aktifitas yang dilakukan seperti bekerja seharian atau berkendara dengan jarak dan waktu yang lama. Semakin mengantuk maka kemungkinan terjadi microsleep semakin besar.

Kelelahan ketika berkendara bisa menyebabkan bahaya, tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga orang lain. Maka dari itu, microsleep saat berkendara bisa sangat berbahaya, yakni bisa menyebabkan kecelakaan lalu lintas.

Berikut tanda–tanda kita mengalami microsleep yakni sebagai berikut: 

1.    Tatapan mata kosong

2.    Menjatuhkan dan menyentakkan kepala secara tiba–tiba

3.    Sering mengedipkan mata

4.    Tiba–tiba tubuh tersentak ( Hypnic )

5.    Tidak mampu mengingat menit terakhir

Untuk itu, Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim, hari Setiawan memberikan tips berkendara untuk menghindari terjadinya microsleep.

1. Pastikan tubuh kita dalam kondisi fit dan Prima. 

Sebelum berkendara pastikan kondisi badan sehat dan kita sudah memenuhi kebutuhan tidur 7 – 9 jam. Kondisi tidak fit akan membuat tidak konsentrasi dalam berkendara.

2.    Gunakan Perlengkapan Berkendara.

Memakai perlengkapan berkendara bisa menghindari terjadinya kecelakaan. Selain perlengkapan berkendara juga dipersiapkan kelengkapan motornya seperti surat suratnya.

3.    Buatlah road plan perjalanan terlebih dahulu. 

Dengan adanya road plan perjalanan,  membuat pengendara lebih terencana akan melewati rute perjalanan. Pilihlah rute yang menyenangkan. 

4.    Istirahat Secara Berkala.

Apabila melakukan perjalanan jauh, berhentilah sejenak kurang lebih 10 menit setelah berkendara 2 jam.

“Segera menepi dan beristirahat apabila kita mulai merasa mengantuk. Dan lakukan gerakan olahraga ringan saat beristirahat  atau sebelum memulai perjalanan kembali agar tubuh menjadi fresh dan konsentrasi berkendara tetap terjaga “ kata Hari Setiawan.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya