SUARA INDONESIA, MALANG - Banyak pilihan menarik untuk menghabiskan waktu menjelang buka puasa atau yang bisa disebut ngabuburit. Seperti di Kota Malang ada banyak pilihan tempat yang menawarkan berbagai makanan takjil atau hidangan pembuka ataupun mencari lokasi menarik untuk tempat berbuka puasa.
Untuk bisa berkeliling kota mencari takjil paling asyik dengan berkendara sepeda motor tentu saja memerlukan perhatian ekstra terhadap kondisi jalan yang ramai oleh pengendara lain dengan tujuan yang sama. Agar berkendara #Cari_aman perlu perhatikan hal-hal berikut.
Pertama-tama, pastikan untuk memeriksa kendaraan Anda sebelum berangkat, termasuk lampu, rem, dan tekanan ban. Hal ini akan membantu mengurangi risiko terjadi masalah teknis di tengah perjalanan.
Selain itu, pastikan untuk menggunakan sabar dan kesabaran saat berkendara di tengah kemacetan lalu lintas. Memiliki sikap sabar akan membantu mengurangi stres dan meningkatkan fokus Anda selama perjalanan.
Kedua, perhatikan tanda-tanda lalu lintas dan ikuti aturan jalan dengan ketat. Ini termasuk menghormati lampu lalu lintas, menaati batas kecepatan, dan memberikan hak prioritas kepada pengendara lain.
Lebih lanjut, Hindari menggunakan ponsel selama berkendara, karena ini dapat mengganggu konsentrasi Anda dan meningkatkan risiko kecelakaan.
Ketiga, kuasai teknik berkendara. Dengan menguasai teknik berkendara yang tepat sesuai jenis motor dan kondisi jalan, maka pengalaman berkendara menjadi aman dan nyaman, bukan hanya untuk kita saja, tapi juga untuk pengguna jalan lainnya.
“Waktu berbuka puasa di rumah bersama dengan keluarga menjadi hal yang sangat ditunggu selama bulan Ramadhan. Dengan kondisi lalu lintas yang padat, emosi sangat mudah terpancing," kata Suhari selaku Marketing Communication & Development Division Head MPM Honda Jatim.
"Selalu berfikiran positif dan hargai sesama pengguna jalan yang lain agar selalu #Cari_aman saat berkendara di jalan," tandasnya. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Redaksi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi