TRENGGALEK - Berharap outcome Program Keluarga Harapan (PKH) tercapai, Bupati Trenggalek Moch. Nur Arifin menggelar koordinasi sekaligus evaluasi SDM PKH.
"Kita ingin para pendamping PKH bukan hanya sekedar menyalurkan bantuan, namun juga bisa memastikan tercapainya program ini," pinta Gus Ipin usai kegiatan bertempat di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (21/9/2020).
Dijelaskan Gus Ipin, memang di tahap awal demi menjamin daya beli. Dengan memberikan tambahan yang selanjutnya berimbas pada menanggulangi kemiskinan.
Namun tidak hanya itu, harapannya jika program PKH dicabut dari mereka. Mereka juga harus mampu dan dipastikan sudah tidak masuk kategori miskin.
"Berarti telah berhasil mengentaskan, nah itu hanya bisa dengan cara graduasi yang sejahtera mandiri,” tutur Gus Ipin.
Lanjut Gus Ipin, PKH merupakan program bantuan sosial bersyarat yang menyasar kepada keluarga miskin dan rentan. Tujuannya adalah meingkatkan taraf hidup keluarga penerima manfaat (KPM).
Juga mengurangi beban pengeluaran dan meningkatkan pendapatan keluarga, serta menciptakan kemandirian bagi penerima manfaat.
"Kami meminta agar dipastikan seluruh penerima manfaat teregistrasi kependudukannya," pintanya.
Menurut Gus Ipin, PKH ini menyentuh 8 persen masyarakat miskin yang sebagian besar belum memiliki dokumen kependudukan.
Jadi PKH bukan hanya sekedar memberikan bantuan, tetapi harus memastikan bahwa outcome itu tercapai.
Maka para pendamping PKH harus bisa membantu KPM yang telah graduasi mandiri untuk merintis usaha. Seperti membuatkan catatan keuangan bulanan hingga mendaftarkan usahanya sebagai UMKM.
“Graduasi mandiri dengan penekanan bahwa setiap KPM PKH yang memulai bisnis, bisnisnya wajib dicatatkan kita beri perijinan secara gratis," harapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Gito Wahyudi |
| Editor | : |
Komentar & Reaksi