LAMONGAN - Pandemi Covid-19 berdampak terhadap segala lini kehidupan, mulai dari dampak kesehatan, sosial, ekonomi dan bahkan sampai kepada ancaman kerawanan pangan.
Sebagai upaya menyikapi ancaman kerawanan pangan tersebut, Pemkab Lamongan, melalui Dinas Ketahanan Pangan melakukan gerak cepat penanganan rawan pangan di desa-desa.
Ratusan paket bantuan berisi beras dan minyak digelontorkan di Desa Bulumargi, Kecamatan Babat dan Desa Sekidang, Kecamatan Sambeng, Rabu (4/8/2021).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi mengatakan, bantuan diberikan kepada 397 Kepala keluarga (KK), terbagi 297 KK di Desa Bulumargi dan 100 KK di Desa Sekidang.
"Paket sembako tersebut berisikan 5 kilogram beras dan 2 liter minyak goreng. Selain itu, kami juga menyerahkan paket Perlengkapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)," ungkap pria yang akrab disapa pak Yes ini, didampingi Wakil Bupati Lamongan, Abdul Rouf.
Dia mengajak seluruh masyarakat untuk tetap disiplin melaksanakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, meski jumlah angka kematian di Kabupaten Lamongan menurun dan angka kesembuhan meningkat.
“Sekarang yang sembuh dan yang meninggal banyak yang sembuh, semoga Lamongan cepat selesai. Ini diperlukan ketahanan dan kesabaran kita semua," katanya.
"Ayo bersama-sama mengatasi pandemi ini supaya cepat hilang. Caranya bagaimana? Ayo jaga diri masing-masing, dijaga keluarganya, lingkungannya dengan memakai masker,” imbau Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan periode 2011 - 2020 ini.
Menurutnya, memakai masker efektif untuk pencegahan penularan. Katanya, sebesar 50 persen penanggulangan Covid-19 dari masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan lebih-lebih meningkatkan imun dengan pola hidup sehat.
"Yang penting daya tahan hidup, daya tahan kita semua kuat untuk menangkal covid,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lamongan, Moh Fahrudin Ali Fikri menjelaskan, bahwa penyerahan bantuan kali ini adalah yang ketiga selama tahun 2021.
“Kita sudah mendistribusikan tahap pertama sebelum hari raya sekitar April-Mei, tahap kedua sekitar Juni, dan terakhir Agustus ini diterimakan sebanyak 5 kilogram beras dan minyak goreng 2 liter,” katanya.
Sedangkan dalam proses seremonial penyerahan bantuan terlaksana dengan menerapkan disiplin protokol kesehatan ketat. Seperti pembatasan kerumunan, dengan hanya menghadirkan maksimal 20 orang penerima bantuan, termasuk 5 orang penerima bantuan secara simbolis. (adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : M Nur Ali Zulfikar |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi