JOMBANG - Memasuki awal musim penghujan yang tiba di bulan November, serta antisipasi ancaman wabah demam berdarah di Kabupaten Jombang, Dinas kesehatan Kabupaten Jombang melalui Kabid P2P (Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit ) gencar melakukan sosialisasi, Senin, (01/11/2021).
Ditemui di ruang kerjanya ,Haryo Purwono, Kabid P2P Dinkes Jombang menjelaskan, untuk kasus demam berdarah ( DBD ) pada tahun 2021 sebanyak 48 kasus. Hal ini terjadi penurunan dibandingkan dengan jumlah kasus pada Tahun 2020 yaitu sebanyak 142 kasus dan terjadi penurunan sebanyak 94 kasus.
Haryo menjelaskan , menjelang musim hujan langkah-langkah Dinkes adalah sebagai berikut :
Membuat Surat Edaran Kewaspadaan Dini kepada seluruh Direktur RSUD/RS dan seluruh BLUD Puskesmas se - Kabupaten Jombang.
Meningkatkan sosialisasi pencegahan DBD secara massif di BLUD BLUD Puskesmas.
Bekerjasama dengan Kominfo untuk sosialisasi DBD melalui pemutaran radio spot DBD.
"Langkah-langkah yang diambil Dinkes agar tidak terjadi KLB DBD di Jombang adalah dengan peningkatan kapasitas petugas yang menangani DBD melalui Workshop tata laksana DBD yang bekerjasama dengan RS Dr Soetomo/RSUD Jombang," ucapnya.
Selanjutnya, ka to a di dia, pihaknya melakukan SKD DBD melalui pengamatan secara terus menerus jumlah kasus setiap minggu untuk mengetahui apakah ada peningkatan kasus DBD secara bermakna melalui laporan W2.
"Berikutnya, membuat surat ke semua pelayanan kesehatan yang ada di Jombang untuk menyiapkan sarana prasarana dalam rangka antisipasi peningkatan kasus DBD.
Dengan membuat Surat Edaran ke BLUD Puskesmas himbauan untuk mengaktifkan gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, Gerakan Jum’at Bersih melalui Gerakan 3 M Plus dan mengaktifkan kembali kegiatan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB)," tambahnya.
Haryo menerangkan, antisipasi dari Dinkes Jombang melakukan himbauan kepada masyarakat akan bahaya DBD, dengan mengingatkan kembali kepada masyarakat bahwa DBD sangat berbahaya dan mematikan melalui sosialisasi atau penyuluhan pencegahan DBD.
"Mengajak masyarakat untuk selalu meningkatkan imunitas dengan cara memakan makan makanan yang bergizi dan seimbang dan melakukan aktifitas fisik ," imbuhnya.
Yang terakhir, kata dia, perlu menjaga kebersihan lingkungan melalui Gerakan 3 M Plus yaitu :M ( Menguras tempat-tempat penampungan air minimal semiggu sekali), M ( Menutup rapat- rapat tempat penampungan air agar tidak menjadi sarang nyamuk) ,M ( Mendaur ulang barang barang bekas).
"Plusnya, Menghindari gigitan nyamuk dengan cara menggunakan obat nyamuk. Kamar tidur, dilengkapi kelambu, tidak suka menggantung baju bekas pakai, membuat lingkungan yang bersih,"pungkasnya, mengakhiri wawancara.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi