SUARA INDONESIA, JAKARTA - Pada perdagangan bursa saham hari ini, Kamis, 21 November 2024, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 15,5 poin atau 0,22 persen menjadi 7.195.
Meskipun dibuka di zona merah, IHSG mampu rebound dan bergerak naik di rentang 7.168-7.209.
Keberhasilan ini sebagian besar dipengaruhi oleh sektor infrastruktur yang menunjukkan penguatan signifikan. Sektor ini tercatat naik 1,09 persen, memberikan dampak positif terhadap pergerakan IHSG.
Keadaan pasar hari ini mencerminkan optimisme investor meskipun sebagian besar bursa saham Asia mengalami penurunan.
Di Tokyo, Nikkei 225 turun 0,83 persen, Hang Seng di Hong Kong terkoreksi 0,28 persen, dan Shanghai Composite juga melemah 0,05 persen.
Namun, pasar Indonesia tetap mampu menunjukkan pergerakan yang solid, terutama didorong oleh sektor-sektor yang memberikan kontribusi besar pada penguatan IHSG.
Kenaikan IHSG di sesi I dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah sektor infrastruktur yang mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 1,09 persen.
Infrastruktur menjadi sektor yang banyak diminati investor, seiring dengan meningkatnya kebutuhan untuk memperbaiki dan membangun sarana dan prasarana di Indonesia.
Beberapa saham perusahaan di sektor ini mengalami penguatan harga yang cukup besar, yang turut mendongkrak IHSG.
Selain sektor infrastruktur, sektor energi juga memberikan kontribusi positif. Sektor ini tercatat naik 1,06 persen, mencerminkan kestabilan dan prospek yang baik dari komoditas energi seperti batu bara dan minyak sawit.
Kenaikan harga energi global turut memengaruhi pergerakan saham-saham di sektor ini.
Bursa saham Indonesia mencatatkan transaksi yang cukup ramai pada hari ini. Sebanyak 9,4 miliar lembar saham diperdagangkan dengan total transaksi mencapai Rp 4,5 triliun.
Selain itu, frekuensi transaksi tercatat sebanyak 635.644 kali. Ini menunjukkan minat yang tinggi dari para investor di pasar saham Indonesia.
Meski sektor infrastruktur dan energi menunjukkan penguatan, beberapa sektor lain mencatatkan penurunan.
Sektor keuangan turun 0,45 persen, diikuti oleh sektor properti yang melemah 0,40 persen, serta sektor konsumsi nonprimer yang terkoreksi 0,30 persen.
Penurunan sektor-sektor tersebut memberikan gambaran tentang dinamika pasar yang tidak sepenuhnya kondusif.
Ke depan, pasar saham Indonesia diperkirakan akan terus dipengaruhi oleh kondisi global, termasuk ketegangan geopolitik dan kebijakan moneter global.
Namun, sektor-sektor seperti infrastruktur, energi, dan kesehatan tetap menjadi sektor yang berpotensi memberikan keuntungan bagi investor.
Dengan tingkat likuiditas yang cukup tinggi dan minat yang kuat dari para investor, IHSG diharapkan dapat terus bergerak stabil meskipun ada tantangan eksternal. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mulawarman |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi