JOMBANG - Gubernur Jawa timur, Khofifah Indarparawansa, memantau operasi pasar murah salah satunya Pasar Murah Minyak Goreng yang dilaksanakan Disperindag Kabupaten Jombang.
Dia juga meminta Bupati/Walikota di Jawa Timur untuk mengundang para distributor minyak goreng untuk bisa mengurai supply logistik yang tersumbat, Senin (21/02/2022).
Pernyataan tersebut disampaikan saat meresmikan alun alun Jombang dan Bank Jombang pada pagi tadi di alun - alun Jombang.
Disamping meresmikan alun - alun Jombang Gubernur Jawa timur, dia juga memantau langsung operasi pasar murah yang di adakan pemerintah kabupaten Jombang melalui Dinas Disperindag Jombang.
"Dengan telah diresmikannya Revitalisasi Alon Alon Jombang juga Bank Jombang Bank E Wong Jombang nantinya diharapkan, dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat Jombang atau masyarakat yang sedang berada di Jombang,", terangnya.
Kepada Ketua DPRD Jombang, untuk dapat memberikan Support APBD terkait bunga bank bagi pelaku usaha ultra mikro di Jombang, tambahnya.
“Sebagaimana hasil keliling saya di dua per tiga Jawa Timur, para pelaku usaha ultra mikro ini kalau mau kulakan, pas tidak punya modal mereka akhirnya terjerat renternir," terang mantan Aktivis PMII itu.
"Kita juga berharap adanya bantalan ekonomi bisa dilakukan dengan sinergitas kita semua, ada BUMD Provinsi dan Kabupaten, ada Baznas Provinsi juga Baznas Kabupaten. Semua bersinergi untuk membantu", imbuhnya.
Terkait dengan minyak goreng Gubernur juga berpesan kepada Bupati Jombang Mundjidah Wahab.
"Tolong ini jangan dianggap enteng, mari segera kita turun, jaga komitmen kita bersama untuk membuka sumbatan distribusi minyak goreng ini, ungkapnya.
Diakuinya, saat kita turun di perusahaan minyak goreng mereka mengatakan tidak mengurangi produksinya, akan tetapi di lapangan terjadi kelangkaan.
"Ini berarti ada rantai yang missing link di Produsen dan Konsumen. Tolong segera dikeluarkan dan jika ada masalah segera dicari solusinya”, pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi