KEEROM - Bupati Kabupaten Keerom, Piter Gusbager resmi membuka Festival Budaya Ke-7 tahun 2022 yang berlangsung di Lapangan bola Arso Swakarsa, Selasa (22/11/2022). Pembukaan Festival Budaya Ke-7 ini ditandai dengan meniup Yi (bahasa daerah) atau Seruling ole Bupati Piter Gusbager.
Festival tahun ini berlangsung selama 4 hari dari tanggal 22 - 24 November 2022 yang diikuti dengan ribuan masyarakat dalam parade kostum tradisional juga pameran UMKM. Festival Budaya Ke-7 ini dengan tema "Mengangkat Harkat dan Martabat Budaya Masyarakat Perbatasan Timur Indonesia PNG".
Dalam keterangannya Bupati Piter Gusbager menyampaikan bahwa tujuan Festival Budaya ini untuk menggali, mengangkat, meningkatkan dan melestarikan seluruh potensi lokal yang ada di Kabupaten Keerom baik karya seni maupun kebudayaannya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat.
"Potensi lokal yang kita miliki ini merupakan bagian dari kekayaan intelektual yang harus kita jaga. Kesempatan ini kita menampilkan budaya baik yang khas Kabupaten Keerom maupun yang nusantara atau non pribumi," ujar Piter Gusbager.
Festival budaya ini melibatkan semua unsur budaya, yang menunjukkan keberagaman suku, ras, budaya dan agama di Kabupaten Keerom. Hal ini juga moment untuk silaturahmi antara sesama, yang dari Distrik waris bisa mengenal masyarakat di Arso begituan sebaliknya. Karena semakin berwarna atau keberagman itu semakin baik.
"Momentum festival ini kita harus mengkampanyekan keberagaman di negeri tapal batas dan juga Potensi Lokal yang ada," lanjut bupati.
Bupati juga berharap, ada pembinaan terhadap sanggar seni dan budaya masyarakat baik lokal maupun budaya nusantara yang suda menjadi bagian dari Kabupaten Keerom.
"Karena pelestarian budaya seperti pentas seni ini bisa menjadi triger, yang dalam hal ini memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat khusus komunitas sanggar seninya," tuturnya.
Karena menurutnya, karya seni masyarakat yang merupakan bagian dari kekayaan intelektual atau potensi lokal harus dihargai oleh pasar.
Sementara itu Menkraf yang diwakili Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono menjelaskan sesuai arahan dari Presiden Indonesia, dimana tahun 2023 akan ada resesi Global yang luar biasa untuk ekonomi.
"Target kami tahun ini, harus ada 700 wisatawan bergerak diseluruh nusantara termasuk Papua dn Keerom, sedangkan tahun depan (2024) ditargetkan dua kali lipat yakni 1,4 miliar wisatawan," jelasnya.
"Jika 1,4 miliar wisatawan ini bergerak dengan mengeluarkan uang rata-rata 1 juta/orang maka ada 1400 triliun uang yang akan berputar. Jadi PR nya adalah, bagaimana Pak Bupati, Wakil Bupati beserta stakeholder mengambil kue 1400 triliun tersebut, tentu dengan memanfaatkan potensi lokal yang ada," lanjutnya.
Dwi Marhen Yono berharap lebih banyak ivent yang diselenggarakan di Kabupaten Keerom, yang bisa disaksikan bukan cuma orang keerom saja akan tetapi dari luar keerom juga antusias untuk menyaksikan.
"Cultur, Sport dan Turisem harus bisa jadi satu, sehingga kedepanya menjadi tulang punggung perekonomian di Kabupaten Keerom," tutupnya.
Dalam Festival Budaya Kabupaten Keerom Ke-7 ini dihadiri oleh Bupati Keerom, Piter Gusbager, Wakil Bupati, Wahfir Kosasih, Sekda, Trisiswanda Indra, Menkraf yang diwakili Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Dwi Marhen Yono, Kemensos yang diwakili Tenaga Ahli, Benhur Tomi Mano, beserta Forkopimda maupun dinas terkait lainnya di provinsi papua dan juga Pemda Keerom.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mustakim Ali |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi