MOJOKERTO – Ribuan umat muslim dari berbagai ormas, masyarakat Kota Mojokerto, jajaran pemerintah, Forkopimda, DPRD serta unsur TNI-Polri berbaur mendengar dan menyimak tausyiah yang disampaikan oleh Ustadz Wijayanto.
Mereka menyimak dengan khidmat dalam acara tabligh Akbar sebagai salah satu rangkaian acara 4 tahun kepemimpinan Hj Ika Puspitasari, SE sebagai Wali Kota Mojokerto periode 2018 -2023 di depan Kantor Walikota Mojokerto, Senin (5/12/2022).
Ning Ita menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh masyarakat Kota Mojokerto yang telah memberi amanah kepadanya dalam memimpin Kota Mojokerto.
“Keberadaan saya disini membawa amanat masyarakat kota Mojokerto, seluruh keinginan yang didapat oleh pemerintah kota Mojokerto serta pembangunan berkat gotong royong serta keguyuban Masyarakat kota Mojokerto dan Stakeholder” ungkap Walikota perempuan pertama di Kota Mojokerto ini.
Menurut Ning Ita dirinya sebagai manajer yang memiliki ide – ide. Namun dalam aplikasinya harus ada kekompakan, keguyuban, serta gotong royong oleh masyarakat dan pemangku kepentingan. Ia menyampaikan permohonan maaf jika selama kepemimpinannya ada hal yang kurang berkenan. Ia tetap berkomitmen untuk selalu berdiskusi dengan menerima masukan masyarakat dan bahkan koreksi dari masyarakat .
"Sebagai pemimpin ia berharap selalu ada kekompakan, keguyuban serta gotong-royong dari masyarakat dan pemangku kepentingan agar tercipta kolaborasi dan sinergitas dalam membangun kota Mojokerto," terangnya.
Walikota Mojokerto berpesan agar masyarakat Kota Mojokerto menjaga lingkungan agar terhindar dari bencana – bencana dan penyakit covid 19. "Kami pemerintah Kota juga selalu mengupayakan agar ekonomi masyarakat cepat pulih Pasca pandemi covid 19," pesannya.
Sementara itu, Ustadz Wijayanto mengajak masyarakat untuk mendoakan kepemimpinan walikota Mojokerto. "Mari kita doakan Ning Ita selalu diberi kesehatan, kekuatan, dan kemampuan untuk memimpin Kota Mojokerto," harapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi