SUARA INDONESIA

Program SPHP Perum Bulog, Wujud Respon Gejolak Harga Beras

Mustakim Ali - 10 February 2023 | 06:02 - Dibaca 1.19k kali
Pemerintahan Program SPHP Perum Bulog, Wujud Respon Gejolak Harga Beras
Pimpinan Kantor Bulog Wilayah Suteng David Susanto

SULTENG - Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras, yang dilaksanakan pihak Perum Bulog Wilayah Suteng, mendapat respon positif dari Lembaga Perlindungan Konsumen Swadaya Masyarakat (LPKSM) Celebes Sulteng.

Wakil Ketua LPKSM Celebes wilayah Sulteng, DRS Ahmad Dg Manessa menilai apa yang telah dilakukan perum bulog sulteng melalui program SPHP beras merupakan upaya respon pemerintah terhadap gejolak naiknya harga beras dipasaran. 

” Ini program bagus dan harus kita dukung. Kenapa, sebab bisa menekan naiknya harga beras dan membantu warga ekonomi menengah kebawah,“ Kata Ketua LPKSM Celebes wilayah Sulteng, Ahmad Dg Manessa, Kamis (09/02/2023).  

Sementara itu, Pimpinan Kantor Bulog Wilayah Suteng David Susanto menjelaskan, Program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras, merupakan penugasan Pemerintah Pusat oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) kepada Perum Bulog. 

Tujuan SPHP beras itu kata David, adalah untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan komoditas pangan khususnya beras mulai awal Januari hingga 31 Desember 2023 mendatang.

“Untuk Program SPHP beras Bulog Sulteng, kami menyalurkan di beberapa lokasi pasar. Diantaranya pasar Inpres Manonda Palu, itu lebih kurang 5 tempat. Terus pasar Masomba Palu, ada sekitar 7 tempat. Kemudian dalam penyaluran kita juga menggunakan mobil berkeliling, misalnya pada hari Sabtu posisinya dipasar Lasoani dan hari Kamis pasar Biromaru, Rabu dipasar Inpres Manonda Palu. Terus bergantan keliling. Dan Sabtu rencanannya di pasar Maranata Kabupaten Sigi, “ Kata Pimpinan Kantor Bulog Wilayah Suteng David Susanto, Kamis (09/02/2023) di kantornya. 

Dia mengungkapkan, sejak awal bulan Januari hingga pada 25 Januari 2023, Perum Bulog Kanwil Sulteng sudah menyalurkan beras kualitas medium kurang lebih 60.494 ton yang dijual dibawah HET. 

Menurut David, program SPHP akan terus digencarkan sebagai upaya Bulog untuk merespons cepat kenaikan harga beras yang terjadi di pasaran. 

“Kenaikan beras saat ini pertama disebabkan oleh belum masuknya masa panen raya. Walaupun, ada beberapa daerah yang sudah mulai panen, itu masih spot-spot (titik) kecil. Memang ada berapa daerah yang dimungkinkan seperti itu. Akan tetapi, panen raya paling rame posisinya dibulan Maret hingga April,“Jelas David.

David menjelaskan, selama ini harga beras medium relatif stabil dipasaran. Harganya, dibandrol berkisar Rp 10.000/kg. Sedangkan untuk beras Premium kenaikannya cukup terlihat. 

“Kenaikan harga beras itu sebenarnya lebih banyak di beras Premium. Kalau beras Medium harganya kurang lebih sekitar 10.000 /kg. Sedangkan harga beras Yang telah ditetapkan Pemerintah yakni Rp 9.450 per kilogram. Untuk itu Kami dari Bulog turun secara mobile menstabilkan harga beras dengan menggelontorkan beras medium di pasar – pasar, dengan harga jual beras jauh lebih rendah dari HET,” ucap David Susanto.

David menambahkan, SPHP akan terus digelar hingga harga beras stabil dan masyarakat bisa membeli beras dengan harga lebih terjangkau

“Kalau SPHP atau pun OP itu terus menerus tetap kita laksanakan sepanjang tahun. Sehingga harga itu tidak terjadi gejolak yang signifikan. Memang tidak semua tokoh-tokoh tu menyediakan beras bulog kita melihat perkembangannya juga, yang jelas dipasar terus kita isi," jelasnya.(RN)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mustakim Ali
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Pemerintahan

View All
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
14 November 2024 - 06:11
EDISI, 14 NOVEMBER 2024
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
13 November 2024 - 06:11
EDISI, 13 NOVEMBER 2024
EDISI, 22 OKTOBER 2024
22 October 2024 - 06:10
EDISI, 22 OKTOBER 2024
EDISI, 10 OKTOBER 2024
10 October 2024 - 18:10
EDISI, 10 OKTOBER 2024
EDISI, 08 OKTOBER 2024
08 October 2024 - 05:10
EDISI, 08 OKTOBER 2024