Mojokerto - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (DP2KBP2) Kabupaten Mojokerto meningkatkan kapasitas pembina Kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja (PIKR). Bupati Ikfina Fahmawati berharap agar mereka dibekali dengan keterampilan hidup.
Seperti pekan ini, para pembina PIKR Jalur Pendidikan menjalani pembinaan di Pendapa Graha Maja Tama Kantor Bupati Mojokerto. Selain para pembina PIKR, para penyuluh KB se-Kabupaten Mojokerto juga menjadi peserta pelatih ini
Pembinaan digelar dalam 2 hari. Gelombang pertama hari ini diikuti 180 peserta. Pembinaan berikutnya diikuti 180 peserta gelombang kedua, Sabtu(1/4/2023). Tenaga Ahli Program Ketahanan Remaja BKKBN Jatim, Haydar Iskandar menjadi narasumber pertama hari ini.
Sedangkan narasumber kedua adalah Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati yang menyampaikan materi tentang konseling. Dalam sambutannya, ia mengatakan para remaja tidak cukup hanya dibekali pendidikan akademisi. Mereka juga harus dibekali keterampilan hidup.
"Anak-anak sekarang harus diajari pemecahan masalah, harus mampu mengidentifikasi masalah, kemudian tahu cara menyelesaikannya. Jadi, hidup itu butuh keterampilan bagaimana bisa bertahan hidup, meningkatkan kualitas hidup, memaknai hidup, serta menyiapkan diri ketika hidup akan berakhir," Bupati Ikfina usai membuka acara, Rabu (29/3/2023).
lanjut Ikfina, pembekalan life skill kepada para remaja harus didahului dengan memberikan pengetahuan. Selanjutnya, keterampilan hidup diasah dengan rajin berlatih. Kelompok PIKR di setiap sekolah menjadi wadah bagi para remaja untuk mengasah kecakapan hidup.
"Selain dibuat oleh BKKBN untuk melindungi para remaja supaya punya ketahanan, di sisi lain PIKR menjadi ajang para remaja mengasah kecakapan hidup," ujarnya.
Agar mampu membekali para remaja keterampilan hidup, kata Ikfina, maka para pembina Kelompok PIKR di Kabupaten Mojokerto wajib memiliki kapasitas yang mumpuni. Selain itu, tidak perlu lagi ada pergantian pembina.
"Kalau pembina tidak jalan, saya yakin PIKR juga mengambil jalan. Karena program ini dibuat untuk ketahanan remaja, ini sangat penting, kalau sudah diperhatikan, terbalik dengan masa depan bangsa," terangnya.
Ikfina juga meminta materi pembinaan dibuat dalam PDF formal untuk dibagikan kepada para pembina Kelompok PIKR Kabupaten Mojokerto. Sehingga menjadi pedoman yang lebih praktis bagi para pembina.
“Semoga para pembina PIKR semua bisa memiliki pemahaman dan menjadi bekal sebagai pembina PIKR di sekolah masing-masing. Mudah-mudahan tambahan tugas ini menjadi amal saleh,” ujarnya.
Sementara itu, Plt Kepala DP2KBP2 Kabupaten Mojokerto Ludfi Ariyono menambahkan, saat ini terdapat 107 Kelompok PIKR di Kabupaten Mojokerto. 35 kelompok PIKR jalur masyarakat dan 72 kelompok PIKR jalur pendidikan.
“Kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman pembina PIKR terhadap pembentukan PIKR serta pemberdayaan konselor remaja dalam kelompok PIKR,” tandasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi