JOMBANG - Memasuki musim tanam tembakau yang akan di laksanakan ada bulan Mei dan Juni di wilayah Jombang, petani tembakau merasa senang ,karena Pemkab Jombang melalui Dinas Pertanian menggelontorkan anggaran mencapai Rp 5 miliar untuk bantuan Pupuk KNO3 dan NPK dan untuk pengadaan pupuk melalui e-katalog, Kamis (18/05/2023).
Penyataan tersebut di sampaikan kepala dinas pertanian Mochamad Rony terkait pengadaan pupuk KNO3 dan NPK dan anggaran pengadaan pupuk yang diperuntukkan untuk petani tembakau dari DBHCHT (Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau).
"Untuk pupuk tembakau ini bagian dari program cukai memang peruntukannya untuk petani tembakau yang ada di Jombang yang menanam tembakau,” terangnya.
Rony menjelaskan,untuk alokasi anggaran sebesar Rp 5 miliar itu, digunakan untuk pengadaan dua jenis pupuk, yakni KNO3 dan NPK. ”Itu nantinya dibagikan ke petani tembakau di lima kecamatan di Utara Brantas yakni kecamatan Ploso Kudu, Plandaan, Kabuh dan Ngusikan,” katanya.
Rony menambahkan, meski setiap tahun dianggarkan pupuk untuk petani tembakau,, bantuan tersebut masih kurang optimal. Terlebih lagi, sasaran lahan tembakau di Kabupaten Jombang mencapai 5.300 hektare.
”Sehingga petani rata-rata mendapat 50 kilogram baik KNO3 maupun NPK per hektarenya. Padahal, pupuk yang dibutuhkan petani mencapai 250 per kilogram. Sehingga hanya terpenuhi 20 persen. ”Pupuk ini nantinya akan dibagikan pada bulan Mei sampai Juni,”pungkasnya.
Dikonfirmasi terpisah Ketua DPC APTI ( Asosiasi Petani Tembakau Indonesia) Jombang Lasiman, mengatakan, memang terkait pupuk subsidi untuk tembakau mungkin subsidi kan sudah dicabut dan untuk pupuk tembakau dari pemerintah Kabupaten melalui Dinas Pertanian Kabupaten Jombang.
"Kami sebagai APTI juga mengusulkan supaya ada bantuan pupuk secara menyeluruh dan nantinya itu nanti bisa diterimakan ke petani tembakau di Jombang," terangnya.
Lasiman mengatakan,terkait penanaman tembakau itu kondisional untuk di tahun ini mungkin sampai pertengahan bulan Mei. Biasanya itu sudah banyak yang tanam tetapi kondisi cuaca yang tak menentu sehingga agak mundur mungkin akhir bulan Mei sampai pertengahan bulan Juni.
" Berhubung cuaca tak menentu perkiraan hingga sampai pertengahan bulan Juni perkiraan tanam tembakau bagi petani di Jombang," terangnya
Lasiman mengatakan, terkait dengan pupuk mungkin kalau dulu luasannya tanam tembakau berkisar 5. 200 hektar. Tapi, sekarang bertambah termasuk di Plandaan dan Ngusikan yang dulunya tanam kangkung mungkin sekarang itu sebagian beralih ke tanam tembakau lagi.
" Dulu petani disana tanaman kangkung sekarang sebagian beralih ke tanaman tembakau yang di kecamatan Ngusikan. Termasuk ada tambahan luasan lahan di wilayah kecamatan Plandaan, mungkin baku luas baku areal bertambah untuk taman tembakau tahun ini," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi