SUARA INDONESIA

Polisi Banyuwangi Evakuasi Seorang ABK Meninggal di Samudera Hindia

Muhammad Nurul Yaqin - 01 February 2024 | 10:02 - Dibaca 873 kali
Peristiwa Polisi Banyuwangi Evakuasi Seorang ABK Meninggal di Samudera Hindia
Proses evakuasi seorang ABK KMN FR 82 setiba di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi pada Rabu, 31 Januari 2024 pukul 23.30 WIB. (Foto: Istimewa).

SUARA INDONESIA, BANYUWANGI - Casudi (59), Anak Buah Kapal (ABK) asal Wonokerto, Pekalongan, Jawa Tengah, meninggal dunia di atas kapal saat mencari ikan di laut lepas.

Proses evakuasi jenazah ABK KMN FR 82 itu dibantu Satpolairud Polresta Banyuwangi. Kapal nelayan ini tiba di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi pada Rabu, 31 Januari 2024 pukul 23.30 WIB.

Kasat Polairud Polresta Banyuwangi AKP I Nyoman Ardita mengatakan, polisi awalnya mendapat laporan dari nahkoda kapal.

Saat itu disampaikan bahwa salah satu ABK di KMN FR 82 meninggal dunia di atas kapal pada saat sedang berlayar mencari ikan di Perairan Samudera Hindia pada Minggu, 28 Januari 2024.

“Informasi tersebut diteruskan ke agen kapal yang ada di Banyuwangi, kemudian nakhoda melayarkan kapalnya ke Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi," jelas Ardita, Kamis (1/2/2024).

Proses evakuasi melibatkan unsur maritim dan relawan Ambulance. Diantaranya KSOP Banyuwangi, Kesehatan Pelabuhan, KP3, Himpunan Nelayan dan Perusahaan Perikanan Banyuwangi, serta nelayan setempat.

“Setiba di Pelabuhan Tanjungwangi Banyuwangi, jenazah korban kita evakuasi dari atas kapal lalu dibawa ke RSUD Blambangan untuk ditangani oleh medis,” jelasnya.

Ardita mengatakan, berdasarkan keterangan nahkoda kapal. Sebelum korban meninggal, ia pergi ke dapur belakang kapal untuk mengambil air minum yang dikonsumsi oleh semua crew.

Singkatnya setelah mengambil air minum, korban duduk di kursi deck kapal sebelah kiri dekat tangga. Tiba-tiba korban terjatuh. Setelah diperiksa oleh ABK di kapal, kondisinya sudah tidak bernyawa.

“Dari peristiwa ini, pihak kapal langsung melapor ke agen kapal di Banyuwangi. Alhamdulilah, korban sudah berhasil kita evakuasi,” jelasnya.

Ardita menambahkan, pascadilakukan pemeriksaan oleh tim medis RSUD Blambangan, jenazah korban diserahkan kepada pihak keluarga.

Dengan kejadian tersebut pihak keluarga telah mengikhlaskan kematian korban sebagai musibah dengan membuat surat pernyataan dan menolak dilakukan autopsi.

“Jenazah kami serahkan ke pihak keluarga untuk dibawa ke rumah duka di Pekalongan, Jawa Tengah, guna dilakukan proses pemakaman,” kata Ardita.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV