JOMBANG, JAWA TIMUR - Banjir yang melanda Desa Jombok, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, masih belum surut. Ratusan pengungsi, termasuk lansia, anak-anak, balita, dan ibu hamil, masih bertahan di Balai Desa Jombok.
Menurut data terbaru, jumlah pengungsi terus bertambah seiring debit air yang masih tinggi, mencapai kedalaman hingga 170 cm di beberapa titik.
"Update terakhir menunjukkan pengungsi bertambah sebanyak 109 di Dusun Kedondong dan Desa Blimbing Dusun Beluk Desa Jombok 59 pengungsi di tempat pengungsian, sehingga kami mendirikan posko bantuan tambahan di Balai Dusun yang lokasinya tidak jauh dari sini," ujar Senopati Zainudin, Petugas Pusdalops BPBD Jombang yang juga sebagai penanggung jawab Posko Dusun Beluk, Desa Jombok.
Untuk menghindari risiko hubungan arus pendek, listrik di beberapa wilayah terdampak banjir telah dimatikan. "Kami sudah berkoordinasi dengan PLN karena ketinggian air sudah melebihi dada orang dewasa," jelas Senopati.
Tim BPBD Jombang terus berupaya memenuhi kebutuhan dasar para pengungsi, seperti makanan, air bersih, dan layanan kesehatan. Pengungsian telah berlangsung selama tiga hari, sedangkan aktivasi posko penanggulangan banjir memasuki hari keempat.
"Kami memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi selama di posko ini. Koordinasi juga terus dilakukan untuk penanganan lebih lanjut," tambah Senopati.
Hingga kini, belum ada tanda-tanda surutnya banjir yang disebabkan oleh tingginya intensitas hujan di kawasan tersebut. Warga berharap kondisi segera membaik agar mereka bisa kembali ke rumah masing-masing dengan aman. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi