Dapat Nomor Urut 3, Kartika Hidayati: Pas Seperti Tiga Kekuatan Besar Pendukung KarSa
Imam Hairon
- 24 September 2020 | 19:09 - Dibaca 1.69k kali
Politik
Pasangan KarSa seusai mengikuti pengundian nomor urut
LAMONGAN - Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Kabupaten Lamongan Kartika Hidayati - Saim (KarSa) mendapat nomor urut 3 dalam Pilkada 9 Desember mendatang. Hal itu diperoleh dalam rapat pleno terbuka pengundian nomor urut pasangan calon (Paslon) oleh KPU setempat di Sport Center atau GOR Lamongan, Kamis (24/9/2020), siang.
Dihadapan awak media, Kartika mengaku sangat beruntung memperoleh nomor urut tersebut. Menurutnya, nomor tiga itu merupakan lambang kekuatan besar yang memberikan dukungan untuk KarSa yaitu PKB, PDI Perjuangan dan Nahdlatul Ulama di Lamongan.
Tidak hanya itu, Kartika juga menyebut jika angka tiga tersebut sangat identik dengan lambang anak muda, anak metal dan generasi millenial. Dimana itu sangat sejalan dengan program utamanya memberdayakan generasi muda. "Tiga ini seperti salamnya anak muda atau millenial 'salam metal' (menang total)," ujar Ketua PC Muslimat NU Lamongan ini.
Dalam acara yang dilaksanakan dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, pasangan KarSa berkomitmen akan mematuhi deklarasi damai dan disiplin mematuhi protokol kesehatan. "Kami akan bersama sama mengawal terlaksananya Pilkada yang ayem tentrem," tegasnya
Sementara itu pasangan Suhandoyo- Astiti Suwarni yang berangkat dari jalur independen mendapat nomor urut 1. Usai menerima nomor urut selanjutnya, ketiga pasangan calon menerima SK penetapan calon dan SK penetapan nomor urut pasangan masing-masing yang diserahkan langsung oleh Ketua KPU Mahrus Ali yang didampingi oleh anggotanya.
Ketua KPU Lamongan Mahrus Ali menjelaskan, usai pengundian nomor urut paslon. Tahapan selanjutnya yakni masa kampanye. Ia menegaskan, di masa kampanye ditengah pandemi COVID-19 nanti sudah diatur dalam PKPU nomor 13, dan ada sanksi tegas bagi yang melanggar, salah satunya sampai digugurkan sebagai calon.
"Kampanye nanti bakal ditekankan pada daring, kalau toh ada pertemuan, itu sangat terbatas. Saya kira efektifitas ya sama saja dengan daring. Jika pada masa kampanye ada Paslon yang melanggar terkait PKPU yang sudah disosialisasikan kepada Paslon. Maka akan ada sanksi tegas yang akan di berikan kepada calon tersebut," tegas Alumnus Universitas Negeri Surabaya ini.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta |
: Imam Hairon |
Editor |
: |
Komentar & Reaksi