MOJOKERTO,- Meski terus diserang, elektabilitas IKBAR terus meroket capai 59.2% Banyaknya isu-isu miring yang dihembuskan ini tidak menyurutkan dukungan warga Mojokerto, ini terbukti dengan dirilisnya hasil survei dari lembaga survei independen, The Republic Institute yang menyatakan elektabilitas IKBAR mencapai 59.2%, Senin (2/11/2020).
”Popularitas tertinggi dari keenam orang kandidat Calon Bupati dan wakil Bupati Mojokerto tersebut adalah Ikfina. Faktor yang melatarbelakangi hal tersebut tidak lepas dari masifnya Ikfina selaku calon Bupati turun menyapa warga pada setiap kesempatan, termasuk dikenal sebagai istri bupati sebelumnya (MKP) dengan program pembangunan infrastruktur yang dinilai merata oleh masyarakat. Gus Barra menempati urutan kedua, beliau dikarenakan sering turun ke lapangan (door to door) sejak sebelum ditetapkan sebagai calon wakil bupati. Nilai popularitas Gus Barra tersebut sudah dapat dikatakan lebih baik sebagai seorang pendatang baru,” timpal Rixvan Afgani, peneliti The Republic Institute.
Dalam rilis itu disebutkan bahwa tingginya suara Ikfina-Barra juga karena adanya dorongan dari para kiai dan sebagian besar pemilih di Mojokerto menghendaki agar pembangunan Kabupaten Mojokerto bergeliat kembali, setelah dua tahun vakum, termasuk dampak Pandemi Covid-19.
Di samping itu, menurut Rixvan, berkat keaktifan Ikfina maupun Gus Barra menyapa warga yang kemudian membentuk kekuatan-kekuatan tim di tingkat lokal dengan sebutan BARET, yakni Barisan RT, sangat membumi di Kabupaten Mojokerto.
Sementa itu, menurut Sufyanto, justru program Bupati Mustofa Kamal Pasa (MKP) yang masih dirasakan masyarakat, meski ia kini tersandung kasus. “Karena pembangunan infrastruktur meluas saat Pak MKP menjadi bupati,” kata Sufyanto. Karena itu, kata Sufyanto, MKP masih memiliki basis dukungan hingga sekarang.
Pendukung MKP ini, tutur Sufyanto, kini berlabuh ke Ikfina, istri MKP. Karena itu, pasangan nomor 1 dengan akronim Ikbar (Ikfina-Gus Barra) itu unggul.
The Republic Institute juga mensurvei tentang ketertarikan responden terhadap latarbelakang pemimpin yang akan dipilih. Di mana dengan latarbelakang seorang pemuda dan santri lebih disukai oleh masyarakat daripada seorang birokrasi, dengan persentase milenial yang diharapkan warga 42.2% berbanding 13% untuk birokrat.
“Gus Barra otomatis di sini menjadi perwakilan kaum milenial yang diharapkan untuk mewujudkan pembangunan Mojokerto lebih baik tentunya. Beliau muda dan ditunggu inovasi dan kreativitasnya,” lanjut Rixvan.
Melihat data di atas, menurut Sufyanto, peluang paling besar terpilih sebagai pemimpin Mojokerto selanjutnya ada pada Ikbar.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : |
Komentar & Reaksi