KABUPATEN BANDUNG, Banyak kisah pilu di pemukiman perkebunan di Kecamatan Kertasari. Seperti di perkebunan teh lainya dari sisi ekonomi, kesehatan serta sarana sekolah lanjutan yang jaraknya sangat jauh. Dan di sanapun banyak terdapat bangunan bangunan atau rumah pekerja dan pensiunan perkebunan PTPN VIII yang sudah tidak layak huni serta rapuh yang usia rumahnya mungkin sudah puluhan tahun bahkan lebih dari 100 tahun.
Tidak hanya itu Pensiunan para pekerja Perkebunan Nasional (PTPN) VIII masih mengeluhkan uang pensiun mereka yang belum dibayarkan sejak tahun 2015. Sejatinya, dana pensiun terebut harus dibayar sekaligus ketika karyawan pensiun. Namun, sejak 2015 pembayaran dana pensiun dilakukan dengan cara dicicil Padahal dalam perjanjian kerja dan SK harusnya dibayar kontan.
Hal tersebut disampaikan mereka saat Calon Bupati Bandung nomor urut 3 kang Dadang Supriatna dan sahrul gunawan (Pasangan #BEDAS) berkunjung dan berdialog langsung dengan masyarakat di beberapa desa di kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung. Sabtu (08 Nopember 2020).
Pak Ade salah seorang pensiunan karyawan PTPN VIII mengatakan Selama ini pihaknya terus menuntut hak mereka kepada jajaran direksi PTPN VIII. Namun pihak direksi selalu beralasan jika saat ini perusahaan tak memiliki uang. Performa perusahaan terus menurun dikarenakan penjualan produk teh dan karet sedang tidak bagus.
"Bukannya kami tidak mau tahu urusan itu, tapi kan ini tetap hak kami yang harus dibayarkan. Toh kami sudah mengabdi mengeluarkan tenaga untuk perusahaan ini. Sedangkan kondisi perusahaan menurun kan saat ini dan kedepannya, bukan ketika kami masih bekerja," katanya.
Ia berharap jika Kang Dadang Supriatna dan Sahrul Gunawan terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bandung nanti bisa membantu memediasi dan memberikan jalan keluar atas keluhan keluhan kami selama ini yang tentunya juga kami adalah masyarakat kabupaten Bandung termasuk untuk program rutilahu, sarana pendidikan dan peningkatan tarap ekonomi untuk masyarakat di wilayah perkebunan" harap Kang Ade.
Kang DS mengatakan insyaallah ia akan memenuhi apa yang menjadi harapan mereka termasuk untuk memediasinya ke pihak manajemen PTPN VIII.
Seperti kita ketahui merekapun (manajemen PTPN VIII) sejak awal 2019 untuk rutilahu telah melakukan sebagian program perbaikan rutilahu total rumah yang akan direnovasi sebanyak 7000an rumah dengan kondisi butuh renovasi ringan, tidak layak butuh renovasi berat, dan rusak butuh bangunan baru. Mungkin karena adanya Pandemi ini sebagian program perbaikan rutilahu tertunda. Tetapi ia akan tetap memidiasinya apa apa yang menjadi harapan warga perkebunan tersebut". Ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Satria Galih Saputra |
Editor | : |
Komentar & Reaksi