JOMBANG, Suaraindonesia.co.id - Isu terkait perjodohan politik Ganjar Pranowo dengan Khofifah Indar Parawansa saat Rapat Pimpinan Daerah (Rapimda) GMNI Jatim di Kabupaten Blitar pekan lalu, mendapat tanggapan dari pengamat politik Kedai Jambu Institut.
Direktur Kedai Jambu Institut, Abdus Salam, mengatakan siapa yang melempar isu tersebut sah-sah saja dalam kontes politik electoral antara Ganjar dengan Khofifah.
"Khofifah dalam hal ini juga sebagai representasi NU sekaligus juga ketua umum Muslimat NU dan menjabat sebagai Gubernur Jawa Timur," ujarnya.
Abdus Salam menyatakan problemnya adalah siapa yang melempar isu tersebut. Tentu dirinya sebagai orang luar, outsider dari Kedai Jambu Institut mengapresiasi apa yang disampaikan teman-teman GMNI Jombang. Karena ini adalah gerakan mahasiswa tentu juga bagian dari sivil society yang harus kritis melihat realitas politik.
"Jangan sampai kemudian mahasiswa menjadi bagian dari politik kekuasaan, mahasiswa adalah sebagai kelompok menengah ke atas, sebagai intelektual mampu menempatkan dirinya sebagai organ sivil society untuk tidak terlibat dalam politik praktis kekuasaan," terangnya.
Dia menambahkan, sah saja bagi orang yang melempar isu tersebut untuk menarik respons dari masyarakat sipil. Apa yang disampaikan GMNI Jombang diharapkan betul adanya.
"Karena kalau itu betul, maka GMNI ini masih tegak lurus seperti yang disampaikan sesuai dengan kaidah GMNI yang tertuang dalam AD/ART GMNI yang tidak berafiliasi ke partai politik dan Capres manapun," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Lutfi Hidayat |
Komentar & Reaksi