SUARA INDONESIA

Akademis UB Malang Soroti Debat Perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang

Hoirur Rosikin - 07 November 2024 | 18:11 - Dibaca 588 kali
Politik Akademis UB Malang Soroti Debat Perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang
Debat Calon Bupati Sampang dan Wakil Bupati Sampang di Surabaya, awal pekan ini. (Foto: Hoirur Rosikin/Suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, SAMPANG - Akademisi Universitas Brawijaya (UB) Malang asal Sampang, Jodi, menyoroti pelaksanaan debat perdana Calon Bupati dan Wakil Bupati Sampang di Surabaya awal pekan ini. Berdasarkan data yang dia terima, Sampang menjadi langganan terbawah di Jawa Timur pada sektor pendidikan.

Menurutnya, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di sektor pendidikan harus menjadi isu yang diangkat dalam debat tersebut, agar mendapatkan solusi untuk arah perkembangan pendidikan di kabupaten setempat.

"Karena pendidikan tidak mampu menjadi katalis bagi pekerjaan. Tujuan akhir dari sebuah penghidupan adalah menjadi lebih sejahtera. Sementara kesejahteraan itu didapatkan dengan pekerjaan yang layak. Dan pekerjaan yang layak seharusnya ditopang oleh pendidikan yang baik," katanya.

Berdasarkan analisisnya, salah satu faktor utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah pendidikan yang baik. Namun, pada debat kemarin sanggahan dari paslon 02 dinilainya tidak relevan untuk meningkatkan pendidikan di Kabupaten Sampang.

Selain itu, kata dia, sesi-sesi selanjutnya dia mengaku tidak menemukan ide-ide dari kedua paslon dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sampang ke depan. Justru, dirinya menilai, sesi debat selanjutnya cukup pesimistis akan perkembangan Sampang mendatang.

“Seharusnya debat merupakan pertarungan ide dan gagasan Sampang ke depan. Tapi yang terjadi, isi debat hanya berbicara tendensi terhadap person to person," tuturnya.

Seperti halnya ketika pasangan calon 02 menyoroti pendistribusian pupuk dan jalan poros Kedungdung-Bringkoning, seakan-akan kegagalan periode sebelumnya merupakan upaya yang dilakukan kubu 01.

Tidak lain, ia menjelaskan, kegagalan dan kesuksesan periode sebelumnya merupakan kebijakan yang dilakukan aktor yang sama, yang kebetulan sekarang menjadi rival politik. Sehingga pencapaian positif yang dibicarakan oleh kubu 02 merupakan campur tangan dari kubu 01.

Begitu juga kritikan yang disampaikan oleh kubu 01 terhadap kubu 02, merupakan langkah yang kurang tepat. "Mengingat hal negatif yang telah dilakukan periode sebelumnya merupakan campur tangan kepemimpinannya," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Pilkada Sampang 2024 diikuti oleh dua pasangan calon. Paslon nomor urut 1, Muhammad bin Muafi Zaini dan Abdullah Hidayat. Sedangkan paslon 02, Slamet Junaidi dan Mahfud Abdul Qodir. Sebelumnya, Slamet Junaidi merupakan Bupati Sampang. Ia berpasangan dengan Abdullah Hidayat yang saat ini menjadi rivalnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Hoirur Rosikin
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV