SUARA INDONESIA

Di Lembor, Kehadiran Mario-Richard Disambut Pasukan Berkuda

Florianus Edi - 10 November 2024 | 18:11 - Dibaca 760 kali
Politik Di Lembor, Kehadiran Mario-Richard Disambut Pasukan Berkuda
Mario Pranda, Calon Bupati Manggarai Barat, NTT. (Foto: Flori Edi/Suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, LABUAN BAJO- Warga Kampung Karot, Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), antusias dengan kehadiran Mario-Richard, Kamis 7 November 2024 sore.

Tak tanggung-tanggung, massa pendukung pasangan calon nomor urut satu di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Mabar 2024, disambut pasukan berkuda.

Hal tersebut merupakan bentuk dukungan serta mengekspresikan rasa cinta kepada calon kebanggaan mereka.

Menariknya, tiga pria berkuda itu masing-masing mengenakan pakaian adat lengkap serta memimpin rute pawai. Penjemputan serupa juga dilakukan oleh warga Kampung Poco Koe di Desa Ngancar.

Koordinator Kecamatan (Korcam) Lembor dari paket Mario-Richard, Hilarius Bius menilai, hal ini sebagai bentuk dukungan masyarakat Manggarai Barat.

“Momentum ini, kita lihat bahwa Mario Pranda dan Richard Sontani ini sangat diterima di hati dan dicintai masyarakat Manggarai Barat," kata Hilarius kepada wartawan, Minggu (10/11/1024).

Hilarius menjelaskan konsep penyambutan dengan pasukan berkuda itu bukan dari panitia melainkan spontanitas dari masa pendukung Mario - Ricard di tingkat kampung hingga kecamatan.

Selain itu lanjut Hilarius, alasan disambut pasukan berkuda tersebut untuk menarik energi baru serta melestarikan kembali budaya Manggarai.

"Konsep ini bukan dari panitia tapi spontanitas dari tingkat Korkam, latar belakangnya untuk menarik energi baru, jika Mario tunggang kuda ada energi baru yang muncul," jelasnya.

"Lalu kita juga mau melestarikan penjemputan menggunakan kuda itu tidak hilang. Ini adalah salah satu cara bagaimana dari sisi budaya tidak bisa hilang," imbuhnya.

Menurut Hilarius, masyarakat setempat sangat antusias dengan tradisi tersebut dengan merefleksi kembali kebudayaan yang sudah lama hilang.

"Dalam arti menarik anak muda untuk mengingat kembali di mana pada zaman dahulu kuda ini memiliki peran penting. Kuda telah memainkan peran penting dalam kebudayaan Manggarai zaman dulu, di antaranya sebagai hewan tunggangan, penarik, dan pengangkut. Kuda juga dianggap sebagai simbol kebebasan, kecerdasan, dan kekuatan," pungkasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Florianus Edi
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya