SUARA INDONESIA, SURABAYA – Pasangan calon nomor urut 2, Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak, mencatatkan keunggulan signifikan dalam hasil hitung cepat (quick count) yang dirilis oleh Lembaga Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) pada Pemilihan Gubernur Jawa Timur 2024.
Berdasarkan data yang dirilis, Khofifah-Emil meraih suara sebesar 60,1 persen, mengungguli dua pasangan calon lainnya. Posisi kedua ditempati pasangan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dengan perolehan 33,5 persen suara. Sementara itu, pasangan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim (Luman) berada di posisi terakhir dengan raihan suara 6,4 persen.
"Dalam hitung cepat kami, Khofifah-Emil di angka 60,1 persen, Risma-Gus Hans di angka 33,5 persen, dan Luluk-Lukman di angka 6,4 persen," ujar Direktur ARCI, Baihaki Sirajt, dalam keterangannya, Kamis (28/11/2024).
Metodologi Survei
ARCI mengambil sampel dari 600 tempat pemungutan suara (TPS) yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Timur. Baihaki menyebutkan bahwa proses pengambilan data telah melalui tahapan quality control untuk memastikan keakuratannya.
"Jumlah sampling TPS kami 600, dan sudah melalui tahapan quality control atau QC," kata Baihaki.
Lebih lanjut, Baihaki menjelaskan bahwa pasangan Khofifah-Emil unggul jauh di beberapa wilayah strategis, seperti Madura, Tapal Kuda, hingga Mataraman. Faktor ini menjadi penentu dominasi pasangan petahana tersebut.
"Khofifah-Emil unggul jauh di wilayah Madura, Tapal Kuda, hingga Mataraman. Untuk hitung cepat yang dilakukan ARCI memiliki margin of error di angka 1 persen," tandasnya.
Tren Politik Jatim
Hasil ini memberikan gambaran awal mengenai peta politik di Jawa Timur. Jika tren ini berlanjut hingga penghitungan resmi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), maka Khofifah-Emil berpotensi melanjutkan kepemimpinan mereka di provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia.
Namun demikian, hasil ini tetap harus dikonfirmasi melalui proses penghitungan manual oleh KPU. Para pemilih dan tim pemenangan masing-masing calon diimbau untuk tetap menunggu hasil resmi. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Dona Pramudya |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi