SUARA INDONESIA, SURABAYA – Aroma kopi menyeruak di atrium Tunjungan Plaza 6, Surabaya. Sejumlah gerai kopi, dari UMKM hingga brand ternama, berjajar memadati area. Di sana, para pecinta kopi tak hanya menikmati seduhan terbaik, tetapi juga terlibat dalam sebuah ruang yang menghubungkan berbagai kalangan di industri kopi nasional.
Acara ini bukan sembarang festival kopi. “Kami ingin menghadirkan ruang yang tidak hanya menjadi perayaan bagi pecinta kopi, tetapi juga sebagai platform edukasi dan kolaborasi. Kopi adalah tentang koneksi,” ujar Ferisanta Ginting, pendiri Kopipressio, event organizer yang menggagas Tunjungan Coffee Event 2024.
Acara yang digelar selama empat hari, mulai 28 November hingga 1 Desember ini, menjadi panggung bagi 200 peserta dari berbagai kota di Indonesia. Tenan yang hadir mencapai 20, membawa cita rasa kopi dari Surabaya, Jogja, Jakarta, hingga Bali. Meski Surabaya sebagai tuan rumah memiliki jumlah peserta yang sedikit, semangatnya tetap membara.
“Saya kepingin teman-teman UMKM kopi ini diperhatikan,” ujar Ferisanta dengan mata berbinar. “Tipisnya anggaran bukan alasan. Kami justru terharu karena kolaborasi ini bisa terwujud. Di sini, UMKM dan komunitas pecinta kopi benar-benar bersatu,” sambungnya.
Tahun ini, Tunjungan Coffee Event memasuki edisi kelimanya. Dari waktu ke waktu, event ini terus berkembang, mencerminkan pertumbuhan bisnis kopi yang makin pesat. “Pergerakan industri ini cepat. Sekarang, semakin banyak yang mulai membuat event kopi. Tapi di sinilah bedanya, kami hadir bukan hanya untuk merayakan, tetapi juga mendidik dan menghubungkan,” tambahnya.
Kompetisi kopi menjadi daya tarik utama. Juri-juri berkelas seperti Prayuda Adi Prakasa alias Yuyun, seorang juri bersertifikasi dari Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), hadir untuk menilai. “Menjuri itu beban mental. Ini tanggung jawab besar,” kata Yuyun, yang bertugas menilai berdasarkan pengalaman, pengetahuan, hingga karya para peserta.
Ferisanta sempat bercerita tentang tantangan yang ia hadapi. Acara ini sempat berbenturan dengan kegiatan serupa, membuatnya merasa down. Namun, semangat kolaborasi membangkitkannya kembali. “2022 saya pernah menjadi konsultan di acara Java Coffee Culture Bank Indonesia. Kali ini, kami memilih Tunjungan Plaza sebagai lokasi, bukan Jalan Tunjungan. Beda tempat, tapi semangatnya sama: menyatukan semua yang mencintai kopi.”
Di tengah hiruk-pikuk atrium, satu hal yang terasa jelas: Tunjungan Coffee Event bukan sekadar festival. Ini adalah tempat di mana kopi menjadi medium untuk menghubungkan hati, pikiran, dan semangat.
Dan di sanalah, Surabaya, kota yang mencintai kopi berdiri sebagai tuan rumah. Membuktikan bahwa dalam setiap cangkir, ada cerita yang mengalir, dan di setiap acara, ada semangat yang menyatukan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Dona Pramudya |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi