NGAWI, Suaraindonesia.co.id - Upacara Peringatan Hari Pramuka ke-62 Tahun di Lapangan Alun -alun Merdeka Ngawi, Senin (14/08/2023) kemarin, dibarengi Pelepasan Kontingen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Ngawi yang akan berlaga di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Timur VIII/2023.
Upacara ini dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Ngawi Dwi Rianto Jatmiko yang juga sebagai Ketua Kwartir Cabang Pramuka Ngawi, dengan dihadiri seluruh unsur Forkopimda Ngawi, jajaran pengurus/ pembina Pramuka Kwarcab Ngawi, Ketua KONI Ngawi beserta jajaran pengurus, para anggota Pramuka dan atlet KONI Ngawi, serta Kepala BPJS Ketenagakerjaan Ngawi.
Sebagaimana diketahui, Porprov Jatim VIII akan digelar di Kota dan Kabupaten Mojokerto, Jombang dan Sidoarjo, mulai 9 hingga 16 September 2023. Kontingen Ngawi tercatat sebanyak 398 atlet dan official, yang seluruhnya telah didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan.
Pelepasan Kontingen Ngawi ini ditandai dengan penyematan topi sekaligus penyerahan simbolis kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan oleh Wabup Ngawi kepada 3 atlit yang mewakili seluruh anggota kontingen.
Wabup yang akrab dipanggil mas Antok ini berharap agar atlet Ngawi mampu berprestasi dan memperbaiki peringkat Kabupaten Ngawi di event antar kabupaten/kota se-Jatim ini.
"Kalau di Porprov VII lalu Ngawi berada di urutan 21, diharapkan di Porprov VIII naik di urutan minimal 15," ujarnya.
Ketum IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kabupaten Ngawi ini optimis atlit-atlit Ngawi bisa mewujudkan target itu.
Di samping telah mempersiapkan diri jauh hari, para atlit Ngawi juga disuport dengan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan yang diyakini bisa membuat mereka merasa nyaman dan total saat pertandingan.
Lanjut, Mas Antok menyampaikan selamat bertanding, jaga sportivitas, dan pulang dengan menyandang juara.
Ketua KONI Ngawi Faisol mengaku senang atas adanya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan pada atlet dan official Ngawi.
Faisol yakin ini akan menambah semangat dan kenyamanan mereka. "Harapan kami mereka berangkat dan pulang dengan selamat serta menyandang gelar juara," ucap Faisol.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Ngawi Setyoningsih mengatakan, perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi atlet dan official Ngawi ini membuktikan kepedulian Pemerintah Kabupaten Ngawi terhadap prestasi olahraga dan tanggung jawabnya bagi pelaku olahraga di Ngawi.
Kendati demikian, Nuning berharap perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi atlet hendaknya dilakukan tidak hanya saat menjelang event, melainkan juga saat latihan.
Menurutnya, hal tersebut juga sesuai Undang-Undang No 11 Tahun 2022 tentang perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pelaku olahraga.
Ditambahkan, untuk bisa berprestasi perlu latihan kontinyu yang juga harus terlindungi program BPJS Ketenagakerjaan. "Jangan lupa, pas berangkat maupun pulang latihan itu tidak lepas dari resiko baik di jalan maupun di lokasi," ujarnya.
"Harapannya kedepan para pelaku olahraga khususnya di Ngawi harus tercover BPJS Ketenagakerjaan tidak hanya saat menghadapi event, tapi sejak mereka mulai latihan, supaya lebih berprestasi," tambah Setyoningsih.
Sementara itu Kepala BPJS Ketenagakerjaan Madiun Zakiah sebelumnya juga menyampaikan, program BPJS Ketenagakerjaan bukan hanya untuk pekerja perusahaan dan informal, tapi juga penting bagi pelaku olahraga.
"BPJS Ketenagakerjaan memberi kepastian jaminan sosial pada atlit dan pelaku olahraga yang mengalami cidera baik saat berangkat dan bertanding serta pulang pertandingan," kata Zakiah. (Adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Redaksi |
| Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi