SUARA INDONESIA, KEEROM - Dinas Pendidikan Kabupaten Keerom terus berupaya memaksimalkan pelayanan pendidikan di sejumlah wilayah, khususnya daerah yang sulit dijangkau seperti Toe, kesnar, milik dan daerah yang lainnya di Kabupaten Keerom.
"Beberapa hari lalu kita krm 7 orang guru ke Distrik Towe diantaranya, 4 orang di Kampung Towe Atas dan 3 Orang ke Kampung Bias," ujar Kadis Pendidikan Keerom, Stenly Moningka saat ditemui di ruangan kerjanya, Senin (25/9/2023).
Menurutnya, kuota tenaga pengajar untuk wilayah atas sampai saat ini masi minim, namun dinas pendidikan tetap berupaya agar semua sekolah-sekolah yang ada di daerah tersebut perlahan kuota gurunya bisa dipenuhi.
"Tetap kita upayakan, tapi bertahap. Setelah Towe Atas dan Bias, dalam waktu dekat kita juga akan mengirimkan beberapa guru ke Milki yang masih wilayah Distrik Towe. Tapi untuk yang ke Milki ini rencananya kita mengunakan pesawat karena tak ada akses darat," terangnya.
Sesuai komitmen Bupati Keerom, Piter Gusbager percepatan dan pemerataan pembangunan termasuk bidang pendidikan itu harus diterapkan oleh semua OPD, agar bisa visi misi pimpinan daerah bisa dirasakan oleh masyarakat dan tepat sasara.
"Sesuai komitmen bapak Bupati, khusus guru-guru di wilayah atas atau yang sulit dijangkau, kita kasi arahan yang tegas, jika tidak ada ditempat tugas maka kita tidak akan memberikan gajinya," tegasnya.
Guru adalah kunci dalam menentukan kualitas pendidikan, oleh karena itu guru dituntut harus memiliki motivasi yang tinggi untuk mengajar dan keterampilan yang memadai dalam menjalankan tugasnya.
"Motivasi yang harus ditanamkan oleh guru-guru kita adalah melayani dengan setulus hati. Yang artinya tidak boleh meninggalkan tempat tugas dengan alasan yang tidak jelas, tetapi jalankan tugas dan tanggung jawab untuk mencerdaskan anak-anak mulai dari pelosok-pelosok negeri," tutupnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Mustakim Ali |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi