SUARA INDONESIA

Soal Banjir Rob di Jalan Pierre Tendean, DPRD Bontang Desak Pemkot Alokasikan Dana untuk Penanganan

Mohamad Alawi - 09 August 2024 | 09:08 - Dibaca 130 kali
Advertorial Soal Banjir Rob di Jalan Pierre Tendean, DPRD Bontang Desak Pemkot Alokasikan Dana untuk Penanganan
Anggota Komisi III DPRD Bontang Abdul Samad. (Foto: Alawi/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, BONTANG - Jalan Pierre Tendean di Bontang Kuala kerap kali tergenang air akibat banjir rob. Fenomena ini telah berlangsung cukup lama dan terus mengganggu aktivitas sehari-hari warga setempat. Dampak dari banjir rob ini tidak hanya merusak infrastruktur jalan, tetapi juga menghambat mobilisasi masyarakat yang bergantung pada akses tersebut. Kondisi ini membutuhkan solusi cepat dan tepat dari pemerintah kota.

Anggota Komisi III DPRD Bontang Abdul Samad, secara tegas mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang untuk segera mengalokasikan dana penanganan banjir rob dalam anggaran tahun 2024. Dalam interupsi saat Rapat Paripurna Ke-17 Masa Sidang III DPRD Bontang pada Kamis (8/8/2024), Abdul Samad menekankan urgensi penanganan banjir ini. 

"Banjir rob menyebabkan Jalan Pierre Tandean tergenang air laut saat pasang surut, menghambat mobilisasi dan aktivitas masyarakat," ujar Abdul Samad dengan penuh keprihatinan.

Banjir rob memang menjadi masalah serius di Bontang Kuala, terutama bagi warga yang setiap harinya harus melintasi jalan tersebut untuk berbagai keperluan. Menurut Samad, banjir ini tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga berpotensi merusak perekonomian lokal. 

“Kami meminta Pemkot Bontang segera menganggarkan dana untuk penanganan banjir rob ini agar tidak terus berlarut-larut,” kata Samad dengan nada mendesak.

Ia menekankan pentingnya penanganan yang terencana dan teranggarkan dengan baik untuk mengatasi masalah ini. "Upaya penanganan ini harus menjadi prioritas agar masyarakat bisa merasakan manfaat secepatnya," paparnya. 

Samad menambahkan bahwa tindakan cepat dan tepat dari pemerintah sangat diperlukan agar dampak banjir rob ini bisa diminimalisir dan tidak mengganggu kehidupan warga lebih lanjut.

Pemkot Bontang diharapkan tidak hanya sekedar menanggulangi masalah ini dengan solusi sementara, seperti pompa air atau sekedar mengeruk saluran. Diperlukan perencanaan jangka panjang yang melibatkan pembangunan infrastruktur yang lebih tahan terhadap banjir rob, serta edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan untuk mengurangi dampak banjir.

"Dengan semakin seringnya banjir rob terjadi, solusi yang diambil harus berkelanjutan dan mampu mengatasi masalah secara menyeluruh," ujar Samad. 

"DPRD Bontang, melalui Komisi III, akan terus mendorong dan mengawasi pemerintah dalam mengatasi masalah ini. Langkah ini diharapkan dapat mengembalikan kenyamanan dan keamanan bagi warga Bontang Kuala dalam menjalani aktivitas sehari-hari mereka," imbuhnya.

Sementara itu, warga Bontang Kuala sendiri berharap agar pemerintah dapat segera mengambil tindakan konkret. Kondisi jalan yang sering tergenang membuat akses menuju dan keluar wilayah ini menjadi sulit, terutama bagi anak-anak yang pergi ke sekolah dan pedagang yang mengangkut barang dagangan. 

“Setiap kali air pasang, kami harus berhenti beraktivitas karena jalan tergenang. Ini sangat mengganggu,” keluh seorang warga setempat.

Masalah banjir rob di Jalan Pierre Tendean ini menjadi pengingat pentingnya respons cepat dan tepat dari pemerintah terhadap kebutuhan mendesak masyarakat. Dengan dukungan DPRD dan partisipasi aktif dari warga, diharapkan Bontang dapat menemukan solusi yang efektif dan berkelanjutan untuk mengatasi tantangan ini. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mohamad Alawi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV