SUARA INDONESIA

BPJS Ketenagakerjaan Ngawi Berikan Santunan Kematian Guru TK Rp 42 Juta

Redaksi - 21 September 2024 | 09:09 - Dibaca 2.14k kali
Advertorial BPJS Ketenagakerjaan Ngawi Berikan Santunan Kematian Guru TK Rp 42 Juta
Penyerahan manfaat program JKM BPJS Ketenagakerjaan kepada ahli waris almarhumah Suciyatmi, Guru TK di Ngawi, Jumat (20/9/2024). (Foto: BPJS Ketenagakerjaan untuk Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, NGAWI - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi Sumarsono, menyerahkan santunan kematian almarhumah Suciyatmi, Guru TK Aisyiyah Abi Surya Jogorogo, Kabupaten Ngawi, Jumat (20/9/2024).

Dengan didampingi Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Ngawi Setyoningsih, manfaat program Jaminan Kematian (JKM) BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 42 juta itu diserahkan kepada ahli waris almarhumah, Pujo Santoso, di kediamannya. 

Turut hadir menyaksikan penyerahan santunan itu diantaranya Kasie PAUD Kabupaten Ngawi, Kepala TK Aisyiyah Abi Surya Jogorogo, dan Pengurus Ikatan Guru Taman Kanak-kanak Indonesia (IGTKI) Kabupaten Ngawi.

Almarhumah Suciyatmi meninggal dunia pada 5 Agustus 2024 karena sakit. Wanita kelahiran 31 Agustus 1970 ini mengabdi sebagai Guru TK sejak 2013. Pernikahannya dengan Pujo Santoso telah dikaruniai 2 anak yang kini sudah dewasa. 

Sumarsono menyampaikan ikut belasungkawa atas meninggalnya almarhumah. Sumarsono juga mengucapkan terimakasih atas pengabdian almarhumah yg telah membantu dinas pendidikan dalam mencerdaskan anak bangsa.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Ngawi Setyoningsih juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya almarhumah. Ia tuturkan, almarhumah terdaftar sebagai peserta aktif BPJS Ketenagakerjaan sejak November 2022. Sehingga, atas 'kepergiannya', negara hadir untuk memberikan santunan buat ahli warisnya.

Setyoningsih menambahkan, hal ini juga tak lepas dari kebijakan Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi, khususnya dukungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi, dan para pihak terkait. 

"Atas dorongan Kadis Sumarsono, sebanyak 1.924 guru TK dan PAUD se-Kabupaten Ngawi kala itu akhirnya sepakat daftar BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri setelah insentif mereka dinaikkan oleh Pemkab Ngawi," jelasnya.

Terlebih sebelumnya mereka juga telah diberikan sosialisasi manfaat program BPJS Ketenagakerjaan. "Jadi ini wujud perhatian Pemkab Ngawi melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi," sambung Setyoningsih.

Menurutnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ngawi sangat memperhatikan kesejahteraan guru-guru termasuk keselamatan kalau ada resiko pada saat bekerja, karena guru-guru khususnya guru TK-PAUD adalah pembentuk karakter anak bangsa.

"Sumbangsih tenaga dan pikiran guru TK-PAUD sangat luar biasa, makanya diapresiasi salah satu bentuknya dengan perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan," ungkap Setyoningsih. 

"Karena itulah dalam kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ngawi, karena dinas inilah yang mengupayakan agar guru-guru TK-PAUD Kabupaten Ngawi terdaftar di program BPJS Ketenagakerjaan," lanjutnya.

Dalam kesempatan itu, Setyoningsih menyampaikan ucapan terimakasih kepada IGTKI Ngawi yang setiap bulan membantu mengkolek data, serta membantu info dan mensuport apabila terjadi resiko. "Kolaborasi dan sinergi ini akan terus kita jaga, sehingga manfaat program jaminan sosial akan terus berjalan dengan baik," ujar Setyoningsih

Pujo Santoso, suami almarhumah Suciyatmi, menyampaikan terimakasih atas perhatian Pemkab Ngawi, BPJS Ketenagakerjaan Ngawi, dan IGKTKI Ngawi. 

Sementara Kepala BPJS Ketenagakerjaan Madiun Anwar Hidayat selain menyampaikan ikut berduka cita atas meninggalnya almarhumah, juga menyampaikan terimakasih kepada Pemkab Ngawi yang terus berupaya memberi perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan pada seluruh elemen masyarakat di Kabupaten Ngawi. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV