SUARA INDONESIA

Serahkan Manfaat, BPJAMSOSTEK Ikut Apel Kebangsaan Kemandirian Desa Gresik

Redaksi - 24 September 2024 | 06:09 - Dibaca 241 kali
Advertorial Serahkan Manfaat, BPJAMSOSTEK Ikut Apel Kebangsaan Kemandirian Desa Gresik
BPJAMSOSTEK ikut Apel Kebangsaan Kemandirian Desa Kabupaten Gresik, dan serahkan manfaat program, Senin (23/9/2024). (Foto: BPJAMSOSTEK untuk Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, GRESIK - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) Cabang Gresik ikut Apel Kebangsaan Kemandirian Desa Kabupaten Gresik di halaman Kantor Bupati Gresik, Senin (23/9/2024). 

Di rangkaian upacara dengan ribuan peserta ini, BPJAMSOSTEK Cabang Gresik juga menyerahkan simbolis Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan BPD Kabupaten Gresik, kartu kepesertaan baru, manfaat program, dan beasiswa,

Upacara ini dipimpin langsung oleh Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dengan komandan upacara Muhammad Qodim dari perkumpulan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Gresik, dengan lebih kurang 3.200 peserta dari perangkat desa, BPD dan Kader PKK se-Kabupaten Gresik. 

Hadir pula dalam kegiatan apel ini diantaranya Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah, Forkompimda Gresik, dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Pemerintah Kabupaten Gresik. 

Dalam kegiatan ini, Wakil Bupati Gresik Aminatun Habibah dengan didampingi Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Gresik Bunyamin Najmi menyerahkan simbolis Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan BPD Kabupaten Gresik, dan kartu kepesertaan baru.

Sedangkan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan yang diserahkan meliputi Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP), serta Beasiswa kepada ahli waris tiga peserta BPJS Ketenagakerjaan yang belum lama meninggal dunia.

Pertama kepada ahli waris almarhum Ali Mahmud Arif. Manfaat yang diserahkan, JKM dan JHT serta beasiswa total Rp 227.195.270,-. Kedua kepada ahli waris almarhum Zainul Arifin. Manfaat yang diserahkan, JKM, JHT dan JP sejumlah Rp 54.085.580,-. Dan yang ketiga kepada ahli waris almarhum Imam manfaat JKM sebesar Rp 42.000.000,-.

Kepala BPJAMSOSTEK Cabang Gresik Bunyamin Najmi berharap penyerahan manfaat program BPJS Ketenagakerjaan ini bisa memotivasi dan meningkatkan pemahaman mereka yang hadir terkait pentingnya menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.

Dikatakan, manfaat program BPJS Ketenagakerjaan di antaranya bila peserta mengalami kecelakaan kerja seluruh biaya pengobatan rumah sakit ditanggung tanpa batas oleh BPJS Ketenagakerjaan. 

Bila meninggal akibat kecelakaan kerja, manfaat JKK Meninggal yang diserahkan 48x upah yang dilaporkan. Selain itu ada beasiswa untuk dua anak dari TK hingga perguruan tinggi maksimal Rp 174 juta.

Sedangkan bila peserta meninggal bukan karena kecelakaan kerja, santunan JKM-nya sebesar Rp 42 juta. Dua anaknya juga bisa mendapat beasiswa yang sama, jika masa kepesertaannya minimal sudah 3 tahun. 

Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani dalam sambutannya mengatakan, dalam penyelenggaraan pemerintahan desa, kebersamaan antara kepala desa dan perangkat desa harus terjalin dengan baik. Karena, untuk mewujudkan desa yang maju, mandiri dan sejahtera, harus tercipta sinergitas antara kepala desa, perangkat desa, dan lembaga desa yaitu BPD. 

Bupati menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan yang setulus-tulusnya atas dedikasi, loyalitas dan pengabdian serta kontribusi yang diberikan seluruh aparatur pemerintah desa untuk kemajuan dan kemakmuran masyarakat Gresik.

Dalam kesempatan ini Gus Yani juga berpamitan kepada Forkopimda, Kepala OPD di lingkungan Pemkab Gresik, dan seluruh aparatur pemerintah desa, karena mulai 25 September 2024 ia cuti untuk mengikuti kontestasi Pemilihan Bupati Gresik.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa atau PMD Gresik Abu Hassan mengatakan, banyak capaian positif selama kepemimpinan Fandi Akhmad Yani dan Aminatun Habibah. Dia mencontohkan, pada 2024 ini sebanyak 290 desa dari 330 desa se-Kabupaten Gresik atau 87,9 persen telah mencapai status Desa Mandiri. 

Status itu, jelas dia, status tertinggi Indeks Desa Membangun yang merepresentasikan keberhasilan pembangunan desa pada pilar pemerintahan, sosial, dan ekologi. Sedangkan sisanya, 40 desa, memiliki status maju. 

"Jadi, Gresik tidak lagi memiliki desa dengan status berkembang, apalagi tertinggal dan sangat tertinggal,” kata Abu Hassan. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV