SUARA INDONESIA, SITUBONDO - Pemerintah Kabupaten Situbondo mengucurkan anggaran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) untuk program Situbondo Sehat Gratis atau Sehati senilai Rp 10 miliar melalui Dinas Kesehatan.
Adapun anggaran tersebut diperuntukan untuk membantu ribuan masyarakat yang membutuhkan pengobatan gratis.
Kepala Dinas Kesehatan Situbondo dr. Sandy Hendrayono saat ditemui mengatakan, program Sehati adalah merupakan salah satu Program unggulan Pemkab Situbondo di bidang kesehatan.
"Program Sehati ini bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis berbasis KTP elektronik untuk masyarakat Situbondo sesuai standart di fasilitas kesehatan (Faskes) milik pemerintah daerah atau Rumah Sakit yang bekerja sama dengan Pemda," ujarnya Senin (21/10/2024)
Sandy menyebut, ada banyak keunggulan dari program Sehati dibandingkan dengan jaminan kesehatan lainnya. Diantaranya masyarakat yang kurang mampu tidak perlu mendaftarkan satu keluarga dan tidak perlu membayar iuran rutin setiap bulannya, tidak seperti peserta BPJS Kesehatan mandiri yang harus mendaftar satu KK.
"Jadi kalau di BPJS Kesehatan ini ada beberapa kreteria yang tidak bisa di-cover, di antaranya kecelakaan tunggal, terjatuh saat melakukan aktivitas non-pekerjaan seperti bersepeda, memancing, keracunan dan aktivitas harian lainnya," kata Mantan Direktur RSUD Besuki ini.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, masyarakat Situbondo yang memanfaatkan program Sehati sejak tahun 2021 terus meningkat. Pada tahun 2021, pasien pengguna Program Sehati sebanyak 1.907 orang.
Kemudian tahun 2022 meningkat sebanyak 813.128 orang, dan pada 2023 kembali bertambah, yakni sebanyak 17.715 orang. Sedangkan tahun 2024 sampai dengan bulan Juli tercatat 11.342 orang. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Syamsuri |
| Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi