SUARA INDONESIA

Napak Tilas Sejarah Islam Lamongan, Cabup Yuhronur Efendi Komitmen Dukung Pelestarian Budaya

M Nur Ali Zulfikar - 03 December 2020 | 18:12 - Dibaca 9.11k kali
Budaya Napak Tilas Sejarah Islam Lamongan, Cabup Yuhronur Efendi Komitmen Dukung Pelestarian Budaya
Cabup Yuhronur Efendi Kopyah putih saat ziarah di makam Syekh Maulana Ishaq

LAMONGAN - Calon Bupati Lamongan nomor urut 2, Yuhronur Efendi melakukan perjalanan spiritual atau napak tilas dan ziarah ke beberapa makam tokoh penyebar sejarah sejarah Islam di Kabupaten Lamongan, Kamis (3/12/2020), siang.

Pria yang akrab disapa pak Yes ini, mengawali ziarah di makam Mbah Gadung Mbarang Kauman, di Desa Pandowolimo, Kecamatan Karangbinangun.

Berdasarkan penelusuran sejarah, Mbah Gadung adalah seorang pendakwah atau penyebar ajaran Islam di Lamongan pada abad 10 - 11 masehi. Untuk mendukung dakwahnya, Mbah Gadung mendirikan Masjid, dan uniknya di atas kuba terdapat busur panah. Mbah Gadung juga dikenal dengan nama Sayyid Wisnu.

Selepas ziarah di makam Mbah Gadung, Yuhronur kemudian melanjutkan ziarah ke Mbah Wiro Mantri. Dimana Mbah Wiro Mantri adalah sosok yang babat alas Desa Kemantren, Kecamatan Paciran.

Bersama rombongan, Yuhronur melanjutkan berziarah ke makam ayahanda Sunan Giri, yaitu Syekh Maulana Ishaq, yang lokasinya tidak jauh dari makam Mbah Wiro Mantri di Desa Kemantren.

Dihadapan awak media, Cabup Yuhronur Efendi mengatakan bahwa, perjalanan ziarah ia lakukan guna untuk mengamalkan ajaran Islam. Sebagai calon pemimpin Lamongan ia juga ingin mengetahui lebih dalam sejarah Lamongan, khususnya terkait sejarah penyebaran Islam.

"Ziarah ini selain untuk mengingat kematian juga sekaligus untuk mengambil pelajaran dan semangat juang penyebaran Islam di Lamongan," kata Sekretaris Daerah Kabupaten Lamongan 2011 - 2020 ini.

Yuhronur menegaskan bahwa, makam - makam tersebut adalah dari budaya yang harus dilestarikan dan dijaga keasliannya. Sehingga nantinya para penerus mengetahui dengan jelas sejarah perjuangan para pendahulunya.

"Ke depan kami juga berencana mewujudkan program heritage tourism (pariwisata warisan budaya). Dimana ini merupakan pariwisata yang memanfaatkan warisan atau peninggalan sejarah sebagai daya tarik wisatawan.

Dan di Lamongan sangat kaya dengan itu. Selain warisan sejarah Islam, kita juga punya situs peninggalan kerajaan Majapahit dan Airlangga. Bersama budayawan saya sudah meninjau secara langsung lokasi- lokasi tersebut," pungkasnya

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : M Nur Ali Zulfikar
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya