SUARA INDONESIA

Ki Sumantri Dalang Asal Trenggalek yang Memiliki Dua Tanggungjawab

Rudi Yuni - 01 January 2021 | 14:01 - Dibaca 5.47k kali
Budaya Ki Sumantri Dalang Asal Trenggalek yang Memiliki Dua Tanggungjawab
Ki Sumantri saat disambangi dirumahnya

TRENGGALEK - Bagi pelaku budaya di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur tentu tak asing lagi dengan nama Ki Sumantri Darmo Suwito.

Lelaki yang kesehariannya menjalankan tugas sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) ini tetap eksis dalam mempertahankan atau uri - uri kesenian wayang kulit. 

Bahkan kegiatannya sebagai dalang tersebut dimulai atau tampil perdana pada tahun 1982 sebelum dirinya diangkat sebagai ASN. 

Sedang di penghujung tahun 2020 ini Ki Sumantri Darmo Suwito tengah mempersiapkan purna tugas sebagai ASN dengan posisi terakhir sebagai Kasi Trantrib di Kecamatan Gandusari. 

"Jadi selama ini saya mengemban dua tugas dan tanggungjawab yakni sebagai ASN dan seniman," kata Ki Sumantri, Kamis (1/1/2021).

Sebagai seorang ASN di bidang Kasi Trantib dirinya terus mengimbau masyarakat yang membutuhkan pelayanan di Kantor Kecamatan Gandusari untuk tetap mematuhi protokol kesehatan.

Karena masyarakat yang membutuhkan berbagai pelayanan yang ada di area Kantor Kecamatan, berdatangan di situasi pandemi Covid-19.

"Ayo jaga jarak, cuci tanyan dulu, sabar mengantre," ucapnya saat bertugas.

Lanjut Ki Sumantri sapaan akrabnya, tugas ini butuh peran ekstra seluruh petugas, agar masyarakat tetap mematuhi protokoler kesehatan (prokes), khususnya berjaga jarak.

Disaat tiba waktu istirahat siang, Ki Sumantri pulang ke rumah, mengingat jarak antara Kantor Kecamatan hingga kerumah hanya berkisar satu kilomeyer saja.

Setibanya dirumah itulah, Ki Sumantri lantas bercerita mengenai aktivitasnya selama ini. Menurutnga hingga saat ini ia memiliki dua tanggung jawab.

"Yaitu tanggung jawab ke masyarakat sebagai seorang seniman dan tanggung jawab ke negara sebagai ASN," tegasnya.

Ki Sumantri juga bercerita bahwa dirinya ketika remaja memutuskan untuk sekolah pendalangan di Kediri dan Nganjuk. 

Barulah sekutar tiga tahun sekolah pendalangan, pada tahun 1982 dirinya tampil perdana. 

Hal tersebut terus dilakukan hingga saat ini. Semenjak saat itulah, rata-rata dua kali dalam sebulan, dirinya selaluendalatkan job untuk mendalang dalam, sebelum pandemi korona seperti saat ini.

"Sejak saat itulah dirinya harus pandai membagi waktu, tujuannya agar akktivitasnya sebagai dalang tidak mengganggu pekerjaanya," ungkapnya

Ia juga sempat mendalang di berbagai daerah semisal Kediri, Surabaya dan kota lain di wilayah Jawa Timur, dirinya harus bisa memperkirakan pukul berapa selesai mendalang dan langsung pulang.

Seperti halnya ketika tampil di wiayah Kediri, dirinya selalu maksimal pukul 04.00 harus pulang ke Trenggalek.

Sekitar pukul 06.00 dirinya sudah tiba di rumah, dan langsung beristirahat sejenak, yang kemudian bersiap berangkat kerja.

"Jadi sebelumnya sudah ada kesepakatan antara saya dan pemilik rumah yang mengundang," tuturnya.

Karena hal itu selama 34 tahun bekerja Ki Sumantri sebagai ASN di Kecamatan Gandusari atasannya tidak pernah menegur saya masalah indisipliner, apalagi terlambat masuk kantor.

Sedangkan untuk menjaga agar kondisinya tetap fit, dirinya selalu rutin minum air putih, dan kopi. 

Dengan begitu ketika bekerja tetap bisa fokus, kendati baru semalaman tampil. 

"Saya tidak pernah mengkonsumsi doping jenis apapun, apalagi mengkonsumsi miras. Semoga saja dengan ini wayang kulit tetap lestari," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Rudi Yuni
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV