JOMBANG – Usai dua tahun pandemi Covid-19, tradisi unduh-unduh yang dirayakan tanpa kirab.Riyayan unduh-unduh pada tahun ini di GKJW ( Gereja Kristen Jawi Wetan) Mojowarno Kecamatan Mojowarno, Kabupaten Jombang berlangsung meriah dan semarak, Minggu (14/05/2023).
Dari pantauan dilokasi acara perayaan unduh unduh tampak berjejer 7 miniatur persembahan jemaat di halaman Gereja GKJW Mojowarno.
Sejumlah miniatur hasil panen satu persatu dibawa masuk GKJW Mojowarno sekitar pukul 06.30.
Ditemui saat acara unduh - unduh di GKJW ( Gereja Kristen Jawi Wetan) Mojowarno, Ketua Panitia, Wintanu mengatakan, acara unduh unduh tahun ini berlangsung meriah dan ada
Miniatur berisi sejumlah hasil bumi seperti palawija, buah-buahan maupun hasil pertanian para jemaat.
"Persembahan jemaat pada saat perayaan unduh unduh tahun ini ada tujuh persembahan antara lain, Persembahan dari Blok Mojojejer, Blok Mojowarno, Rumah Sakit Kristen Mojowarno, Pepathan Mojotengah, Blok Mojodukuh, Blok Mojoroto dan Blok Mojowangi.Acara dimulai dari upacara turun sawah agar petani yang menggarap sawah agar diberkati tuhan,” jelasnya
Wintanu mengatakan kegiatan upacara keleman ini agar padi yang sudah muncul biji terbebas dari segala hama.Unduh-unduh tahun ini juga diadakan gelar seni budaya lintas iman.
”Diharapkan dari unduh-unduh ini kita semua bersatu meski berbeda-beda agama, suku dan adat istiadat. Tapi tetap satu sebagai warga Indonesia. Ini sudah dilakukan beberapa tahun yang lalu,” tuturnya.
Wintanu menambahkan, acara unduh unduh dilakukan arak-arakan hasil bumi dari petani yang tahun sebelumnya ditiadakan karena pandemi Covid-19. Persembahan itu akan dilelang untuk kebutuhan gereja serta kegiatan sosial. ”Ini juga untuk biaya operasional gereja dan biaya perawatan gereja,” pungkasnya.
Ditemui saat acara unduh -unduh , Desi Kartika Sari (19) merupakan warga Surabaya yang sengaja datang untuk melihat kemeriahan kegiatan unduh-unduh di GKJW Mojowarno.
"GKJW ini kan termasuk gereja tertua di Jawa Timur, dan kegiatan unduh-unduh ini dilakukan satu tahun sekali, dan saya rutin menghadirinya setiap tahun," jelasnya.
Meski seorang muslim, Desi justru merasa senang saat menghadiri kegiatan unduh-unduh di GKJW Mojowarno. "Sangat menarik, ada arak-arakan hiasan kereta dari beberapa desa. Saya mengikuti ini termasuk menjaga toleransi ummat kristen," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi