SUARA INDONESIA

DPRD Tuban Desak Pemkab Segera Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi

Irqam - 28 September 2022 | 18:09 - Dibaca 1.87k kali
Ekbis DPRD Tuban Desak Pemkab Segera Atasi Kelangkaan Pupuk Subsidi
Anggota DPR Tuban M Musa dorong Pemerintah Kabupaten Tuban segera atasi kelangkaan pupuk subsidi, (Foto: Istimewa/suaraindonesia.co.id).

Tuban - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendesak Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Tuban mengatasi kelangkaan pupuk subsidi yang kini tengah dialami petani setempat.

Apalagi saat ini memasuki musim tanam, para petani di Tuban sangat membutuhkan pupuk.

“Harus segera dicarikan solusi terkait keluhan petani ini. Karena saat ini mereka sangat butuh pupuk di musim tanam,” kata Anggota DPRD Tuban M Musa, Rabu (28/9/2022).

Politisi dari Partai Hanura ini menyebut ia seringkali mendapatkan keluhan dari para petani mengenai kesulitan mendapatkan pupuk subsidi di musim cocok tanam seperti ini. 

Kondisi itu, Musa mendesak Pemkab atau dinas terkait untuk segera turun lapangan agar masalah petani segera teratasi, yakni petani dengan mudah mendapatkan pupuk subsidi.

“Kesulitan petani wajib dicarikan solusi secara cepat. Jangan sampai berlarut-larut yang mengakibatkan kerugian buat petani Tuban. Termasuk, Pemkab juga segera memastikan alokasi pupuk aman,” tegas pria yang juga mantan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tuban.

Sebelumnya, para petani di Kabupaten Tuban mengeluhkan pupuk subsidi yang semakin langka saat musim tanam tiba. Kalaupun ada, harga pupuk subsidi menjadi sangat mahal.

Lasmuji (54), petani di Desa Kembangbilo, Kecamatan Tuban mengatakan, saat ini petani di tempatnya kesulitan mendapat pupuk subsidi. Ia mengaku untuk bisa mendapatkan pupuk harus membeli hingga ke luar desa.

Bahkan, untuk mencukupi kebutuhan pupuk tanaman padi yang berusia sekitar dua minggu. Lasmuji menyebut harus rela membeli pupuk harga yang lebih mahal.

"Saat ini pupuk subsidi sulit. Saya sudah cari di mana-mana dan kios-kios yang ada di luar desa tapi tidak ada. Kalau ada harganya mahal," kata Lasmuji, Selasa (27/9/2022).

Saat masuk musim tanam, lanjut Lasmuji, sawah miliknya membutuhkan sebanyak lima paket pupuk subsidi. Namun, dari kelompok tani setempat, Lasmuji hanya mendapat jatah satu paket pupuk subsidi terdiri Urea, NPK, dan Phonska. 

Kondisi itu, mengharuskan Lasmuji dan petani lainnya harus mencari pupuk tambahan untuk mencukupi kebutuhan tanamannya.

"Kalau yang bersubsidi harganya satu paket Rp 260 ribu, tapi kalau tidak ada dan saya butuh, harga Rp400 per paket tetap saya beli," tambahnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV