SUARA INDONESIA

Inovatif Santri di Ponpes At Tahzib Ngoro Jombang Berbudidaya Ikan Bawal dan Ikan Patin

Gono Dwi Santoso - 14 November 2022 | 19:11 - Dibaca 2.01k kali
Features Inovatif Santri di Ponpes At Tahzib Ngoro Jombang Berbudidaya Ikan Bawal dan Ikan Patin
Santri Ponpes At Tahzib Ngoro Jombang saat memilih indukan ikan bawal di kolam belakang Ponpes At Tahzib, Senin (14/11/2022). (Foto: Gono Dwi Santoso/Suaraindonesia.co.id)

JOMBANG - Pondok Pesantren (Ponpes) At-Tahzib terus berinovasi untuk membekali para santrinya. Selain belajar agama, santri juga di ajarkan untuk berwirausaha dengan berbudidaya ikan bawal dan ikan patin yang sudah lama dilakukan di Ponpes tersebut.

Ponpes At-Tahzib ini berada di Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa timur, yang berdiri sejak tahun 1960 silam. Ponpes ini berada di ujung selatan perbatasan antara Kabupaten Jombang dengan Kabupaten Kediri.

Pengasuh Ponpes At-Tahzib, KH Ahmad Masruh, mengatakan disamping belajar agama juga di ajarkan ketrampilan di luar sekolah. Salah satunya berbudidaya ikan. Rata-rata yang mondok di Ponpes ini kebanyakan dari luar Kota Jombang dan kebanyakan dari luar kota pulau Jawa.

"Di Ponpes ini, selain belajar ilmu agama juga di ajarkan ilmu berwirausaha seperti berkebun, berternak, berbudidaya ikan, pertukangan dan usaha lainnya yang di kelola Ponpes At-Tahzib," terangnya, Senin (14/11/2022).

KH Ahmad Masruh melanjutkan, untuk saat ini, santri sedang melakukan budidaya pembenihan ikan patin dan bawa. Santri juga di ajarkan bekal untuk berbudidaya ikan untuk bekal kelak setelah lulus dari pesantren dan dikembangkan di daerah asalnya.

"Untuk memilih indukan yang bagus, para santri masuk ke kolam dengan menyelam untuk dengan cara dipirik. Selanjutnya, di bedong dan dipilah yang jantan dan betina yang sudah berusia lebih dari 4 tahun," imbuhnya.

KH Masruh menambahkan , untuk mempercepat pada saat kawin, biasanya di suntik obat hormon. Tujuannya untuk menuakan telur supaya telurnya matang. Kemudian ditunggu sekitar 20 jam sampai bertelur. Terus induknya di ambil dan terlurnya di ambil dan di tetaskan.

"Di mana Indukan di masukan ke dalam kolam fiber yang berisi 1200 liter dan diberikan airator yang besar 100 Watt, supaya banyak oksigen yang masuk ke air, Sehingga ikan sehat dan cepat birahi dan cepat bertelur," tambanya.

Masih kata KH Masruh, setelah habis bertelur sekiranya 25 jam dan telur menetas selanjutnya, ikan dipindah lagi ke kolam fiberglass atau aquarium berdiameter 1,5, diisi sekitar 50 ribu larva ikan bawal. Dan selama seminggu, baru di tebar ke kolam penebaran seluas 2000 M2 dengan isi 500 ribu ekor ikan bawal.

"Setelah satu bulan setengah di lekatkan di kolam pembesaran, sekitar 5 bulan baru bisa di panen dengan rata-rata berat ikan sekitar 1/2 kilo per ekor dan harga per kilogram Rp 16 ribu. Kalau kolam pembesaran 2000 M2, dengan harga Rp 16 ribu sekali panen, 10 ton kisaran 160 juta hasilnya sekali panen," terangnya.

KH Masruh menambahakan, untuk pemasaran ikan bawal ini mulai dari Surabaya, Mojokerto dan Jombang.

"Kendalanya, pembibitan ikan bawal ini ketika musim kemarau tidak bisa memijahkan," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Moh.Husnul Yaqin

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV