PROBOLINGGO, Suaraindonesia.co.id - Pulau Gili Ketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur dikenal sebagai kampung haji. Hal itu disebabkan sekitar 60 persen warganya, telah menunaikan ibadah haji atau umroh.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, penduduk Pulau Gili Ketapang menjadi penyumbang terbanyak calon jemaah haji (CJH) Kabupaten Probolinggo.
Data Kemenag setempat mencatat tahun ini CJH asal Pulau Gili Ketapang sebanyak 43 orang dari jumlah penduduk sekitar 3.100 kepala keluarga (KK) ini.
Jumlah CJH dari satu desa Gili Ketapang tersebut, jauh lebih banyak jika dibandingkan CJH dari desa lainnya.
"Dari 3.100 KK yang ada di Gili Ketapang, sekitar 60 persen sudah menunaikan haji atau umroh," ungkap Kepala Desa Gili Ketapang, Munir, Selasa (30/05/2023).
Mayoritas penduduknya yang berprofesi nelayan serta letak geografisnya yang berada di tengah pulau, membuat warga Pulau Gili Ketapang tak begitu mempedulikan pembangunan rumah megah dan mewah atau untuk membeli kendaraan roda dua maupun roda empat.
Beribadah menunaikan rukun Islam ke-lima bagi penduduk Pulau Gili Ketapang, menjadi pilihan prioritas karena adanya keterbatasan wilayah untuk pemenuhan barang rumah tangga.
"Di sini kan berada di tengah pulau, jadi mau bangun rumah ya sederhana saja, seadanya. Beli kendaraan juga terbatas. Maka berhaji atau umroh yang menjadi cita-cita warga di sini," imbuh Munir.
Penduduk Pulau Gili Ketapang umumnya mendaftarkan keluarga mereka berhaji sejak usia remaja, sedangkan untuk ibadah umroh banyak yang menjalankan sejak usia di bawah sepuluh tahun.
Hasil kerja keras warga nelayan tersebut, ditabung untuk mendaftar haji atau umroh. Bahkan karena banyaknya CJH asal Pulau Gili Ketapang, Kemenag Kabupaten Probolinggo sampai rela melakukan bimbingan manasik haji dengan cara mendatangi langsung puluhan CJH di pulau berpasir putih tersebut.
"Karena jumlah calon jemaah haji dari Gili Ketapang lebih dari 30 orang, jadi kami berinisitif mendatangi mereka memberikan bimbingan manasik haji. Mereka kan terkendala medan menyeberang laut jika harus ikut manasik haji di KUA," terang Kepala KUA Sumberasih, Imamuddin Nur Fajri, dikonfirmasi terpisah.
Tak hanya itu solidaritas dan keguyuban penduduk Pulau Gili Ketapang bagi warga yang hendak menjalankan ibadah haji juga sangat tinggi.
Kebiasaan mereka adalah mengantarkan calon jemaah haji menuju area pemberangkatan, dengan menggunakan puluhan kapal dengan berpenumpang hampir seluruh warga pulau tersebut.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Irqam |
Komentar & Reaksi