SUARA INDONESIA

Warga Semampir Probolinggo Beradu Mancing di Selokan, Seru Gak Sih

Lutfi Hidayat - 20 August 2023 | 09:08 - Dibaca 2.40k kali
Features Warga Semampir Probolinggo Beradu Mancing di Selokan, Seru Gak Sih
FOKUS. Saat peserta lomba memancing semua kalangan beradu keuntungan di selokan Kelurahan Semampir, Kabupaten Probolinggo. (Foto: Hendra untuk Suaraindonesia.co.id)

PROBOLINGGO, Suaraindonesia.co.id - Memancing di kolam, sungai, danau atau laut sudah biasa, tapi bagaimana jika memancing di selokan, Butuh teknik khusus gak ya?

Memancing di selokan ternyata memang ada yang melakukannya, bahkan sampai dilombakan. Seperti yang dilakukan warga Kelurahan Senampir, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Sabtu malam (19/08/2023).

Lomba memancing di selokan itu digelar dalam rangka peringatan HUT ke-78 RI. Tapi sebenarnya ada pesan moral yang ingin disampaikan warga setempat, yaitu "Merdeka dari Genangan Air Hujan".

Ya, kampanye tetap menjaga selokan dan saluran air di permukiman agar tidak mampet saat musim hujan nanti, pesan itulah yang ingin disampaikan warga dalam semangat Kemerdekaan Republik Indonesia ini.

Lokasi memancing bagi semua kalangan itu, digelar di selokan (got) selebar 30cm dan panjang sekitar 30 meter yang berada di sisi timur Jalan Pattimura, kelurahan setempat.

Jalan penghubung Kelurahan Semampir-Asembagus itu, selalu menjadi langganan genangan air setiap musim hujan. Penyebabnya ditengarai karena selokan tak mampu menampung debit air karena sedimentasi baik dari lumpur maupun sampah.

Lurah Semampir, Khozaymi Hadi mengapresiasi langkah panitia penyelenggara dan warga yang berhasil menyulap selokan penuh endapan lumpur dan sampah, menjadi bersih dan terawat.

Menurutnya, lomba bertajuk adu skill mancing lele ini memiliki dampak sosial positif bagi warga. Agar ke depannya masyarakat lebih peka dan bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungannya. 

Dia optimis, genangan air hujan yang sering dikeluhkan warganya, akan jauh berkurang jika selokan tersebut selalu terjaga kebersihanya dan berfungsi normal.

"Saya lihat anemo warga cukup tinggi, saya berharap warga di sini dapat menangkap pesan moral ini. Kalau perlu lomba mancing ini jangan hanya diadakan setahun sekali, tapi sebulan sekali," ujar Shemy—sapaan akrab Lurah Semampir yang belum lama menjabat ini.

Selama lomba memancing berlangsung, suasana tampak seru. Dengan posisi berhadapan dan saling berhimpitan tentu menjadi tantangan tersendiri bagi warga peserta lomba, terutama bagi para pemancing dadakan yang didominasi emak-emak dan anak-anak.

"Akhirnya saya bisa bernostalgia mas, dulu waktu muda mancing adalah hobi utama saya. Terbukti japa mantra warisan turun temurun tetap ampuh sampai sekarang," celatuk warga berusia 60 tahun, Sugeng Romadhoni yang mendapat perolehan ikan terbanyak.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lutfi Hidayat
Editor : Irqam

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya