PROBOLINGGO, Suaraindonesia.co.id - Beberapa waktu selama musim kemarau sejak Juli hingga September, ada fenomena alam menarik yang terjadi di kawasan Wisata Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.
Fenomena itu ada yang menyebutnya dengan fozen Bromo, embun beku, atau embun upas. Semua istilah tersebut menggambarkan kondisi cuaca di sekitar Bromo berada pada titik dingin tertentu, bahkan hingga mencapai 0 °C yang dimulai sejak malam hingga pagi hari sebelum matahari terbit.
Saking dinginnya, cuaca Bromo hingga menyebabkan embun yang menempel pada vegetasi di kawasan tersebut membeku. Kawasan Gunung Bromo pun terselimuti kristal es yang membuat landskap alam Bromo semakin indah dan estetik.
Namun tidak perlu khawatir, BMKG menyebut fenomena alam ini normal terjadi, akibat perubahan suhu udara yang drastis dan terjadi setahun sekali meski tingkat dinginnya berbeda-beda.
Dikutip dari laman Twitter BMKG Juanda @infobmkgjuanda, terjadinya embun beku di kawasan Bromo disebabkan “Terbentuknya titik-titik udara dipermukaan bumi membeku. Titik air itu membeku karena udara dekat permukaan yang terlalu dingin di bawah titik beku air atau di bawah nol derajat celcius,” begitu keterangan tersebut ditulis dalam infografis.
Bagi wisatawan bisa menikmati fenomena alam embun beku Bromo ini, tetapi tetap harus memperhatikan keselamatan diri.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk bisa menikmati fenomena langka ini, antara lain persiapan baju hangat dan alat pengukur suhu.
Beberapa tanda umum kemunculan embun beku, juga bisa menjadi acuan untuk bisa melihatnya. Antara lain suhu di sekitar Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo berkisar di bawah 10 derajat celcius.
Seorang wisatawan lokal yang berkesempatan mengunjungi Bromo dan menyaksikan fenomena embun beku, Rapael (28) menyampaikan kekagumannya terhadap keindahan alam Gunung Bromo.
“Dingin sekali di sini. Katanya tour guide (pemandu wisata-red) gak setiap hari ada embun beku. Saya beruntung bisa menyaksikannya kali ini. Indah sekali karena hamparan Bromo diselimuti kristal es,” ungkapnya kepada Suaraindonesia.co.id, Selasa (05/09/2023).
Untuk tahun ini, fenomena embun beku cukup sering muncul dalam sepekan terakhir. Kemunculannya pun hampir merata, artinya di permukaan lautan pasir sampai area vegetasi di Savana Bromo.
Nah, tunggu apa lagi? Jika anda telah memiliki agenda berlibur ke kawasan Wisata Bromo, pastikan juga anda bisa dapat menikmati fenomena embun beku ini. Bisa dengan cara mengumpulkan informasi suhu cuaca, atau langsung menghubungi pemandu wisata di kawasan Bromo, agar fenomena tahunan ini bisa anda nikmati.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi