SUARA INDONESIA

Perangi Malaria, Bupati Keerom Minta Dinkes Dampingi Kader Malaria Sebagai Ujung Tombak

Mustakim Ali - 21 June 2023 | 23:06 - Dibaca 1.81k kali
Kesehatan Perangi Malaria, Bupati Keerom Minta Dinkes Dampingi Kader Malaria Sebagai Ujung Tombak
Kerua Perdhaki Papua Ardus Desa didam Bupati Keerom Piter Gusbager saat melihat alat kreasi pembasmi nyamuk dari salah satu kelompok kader malaria dalam kegiatan Jambore, Rabu (21/06/2023) (Foto : Mustakim/suaraindonesia.co.id)

KEEROM, suaraindonesia.co.id - Kabupaten Keerom saat ini merupakan salah daerah di Papua yang memiliki kasus malaria yang cukup tinggi. Untuk itu, semua pihak diminta saling support dan bahu membahu untuk melakukan pencegahan.

"Bersama kader malaria kami berharap bisa menekan angka kasus yang ada di Kabupaten Keerom ini. Kami mentargetkan 2030 mendatang Kabupaten Keerom tidak ada lagi kasus malaria," ujar Bupati Kabupaten Keerom Piter Gusbager saat menutup kegiatan Jambore Kader Malaria yang dilaksanakan Perdhaki Papua beserta jajaran di Lapangan Bola Arso Swakarsa, Rabu sore (21/06/2023). 

Bupati juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Perdhaki Papua beserta jajaran yang telah menyelenggarakan Jambore Kader Malaria di Kabupaten Keerom.

"Terimakasih banyak kepada Perdhaki Papua lewat kegiatan Jambore ini hadir untuk memberikan dukungan kepada kami di Kabupaten Keerom dalam upaya menekan angka kasus malaria," ucap Piter. 

Dalam kesempatan itu, Bupati juga menekankan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Keerom untuk terus hadir dalam mendampingi para kadar malaria agar upaya pencegahan yang dilakukan di setiap kampung masing-masing bisa berjalan maksimal dan efektif.

"Untuk Dinkes harus kawal para kader, dan memberikan anggaran setiap tahun untuk mendukung kerja para kader malaria ini. Dinkes sebagai OPD teknis harus berdiri paling depan bersama kader-kader ini untuk memerangi kasus malaria," bebernya.

Kepada para kader malaria, Bupati berpesan agar kegiatan Jambore ini harus memberikan dampak bagi masyarakat.

"Dengan ilmu yang mereka dapat, diharapkan bisa diimplementasikan di kampung masing-masing, artinya semangat Jambore ini harus terus digelorakan supaya kita bisa putuskan rantai penyebaran kasus malaria di Keerom," ujarnya.

Sebagai wujud komitmen Pemda Keerom, dalam kesempatan tersebut, Bupati memberikan bantuan uang pembinaan sebesar Rp 20 juta kepada masing-masing kelompok dan juga 1 unit kendaraan bermotor untuk membantu operasional para kader di kampung-kampung.

"Saya juga hadir disini untuk memberikan semangat dan support kepada para kader malaria ini agar mereka tetap komitmen untuk menjalankan perannya masing-masing setelah kembali ke kampung," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Perdhaki Papua Ardus Desa menjelaskan, bahwa kegiatan Jambore ini melibatkan 5 Distrik di Kabupaten Keerom.

Diharapkan lewat kegiatan ini masyarakat dalam hal ini diwakili oleh kader malaria bisa mengetahui gejala, seluk beluk, mengatasi dan upaya pencegahan terhadap kasus malaria.

"Untuk menjalankan pelayanannya di masyarakat, lewat Jambore ini kami melatih para kader malaria agar secara teknis mereka bisa tau dan bisa dipraktekkan di lingkungan masyarakatnya," ujar Ardus Desa.

Lewat pencegahan yang dilakukan oleh Perdhaki, kader malaria merupakan ujung tombak ditengah masyarakat. Untuk itu, manurutnya betapa pentingnya kegiatan Jambore tersebut dalam menambah skill dan pengetahuan para kader malaria.

Pihaknya juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pemda keerom yang sudah mendukung kegiatan Jambore Kader Malaria.

"Harapannya sinergitas ini bisa berjalan sesuai visi misi bersama yaitu tahun 2020 bebas malaria," pungkasnya. (Adv)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mustakim Ali
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV