Ustaz Adi Hidayat: Alasan Salat Pertama Disebut dengan Fajar dan Subuh
Redaksi
- 06 September 2022 | 21:09 - Dibaca 4.38k kali
Khazanah
Ustaz Adi Hidayat (Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube Adi Hidayat Official)
JEMBER- Salat bagi umat Islam merupakan perkara wajib bahkan ia menjadi yang pertama dalam Rukun Islam dan hal pertama yang akan dihisab di akhirat kelak. Adapun salat yang wajib dikerjakan selama sehari semalam ada lima waktu, yakni Subuh, Zuhur, Asar, Magrib dan Isya.
Urutan salat tersebut sesuai dengan waktu pengerjaannya yang juga telah ditetapkan oleh Allah SWT lewat firman-firman-Nya juga hadis-hadis Rasulullah SAW.
Dari kelima waktu tersebut ada satu salat yang disebut dengan dua nama, yakni salat Subuh yang disebut juga dengan salat Fajar.
Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya menyebutkan bahwa pemberian istilah tersebut bukanlah tanpa alasan.
"Ini satu-satunya salat saya sering katakan waktu salat yang disebut dengan dua nama. Disebut Fajar dan disebut dengan Subuh," ujarnya dalam kanal YouTube Adi Hidaya Official.
Menurutnya penggunaan kata fajar dalam penyebutan nama salat tersebut didasari oleh maknanya.
Fajar secara makna memiliki arti respond keimanan seseorang. Sebagaimana iman yang salah satu sifatnya ialah tersentuhnya jiwa saat mendengar nama Allah.
"Beriman yang sejati itu kalau disebut nama Allah ada getaran dalam jiwanya," paparnya.
Dirinya menambahkan bahwa saat fajar itualah terjadi koneksi dari jiwa seseorang saat mendengar panggilan yang telah Allah tetapkan melalui azan.
"Pada umumnya kalau mendengar azan dalam keadaan tidur pun akan menghujamnya pada diri kita. Dan itu membawa kita untuk bangun, nah pancaran tubuh kita yang merespond itu untuk bangun, itu namanya pancaran fajar namanya," jelasnya.
Selanjutnya, Ustaz Adi juga menjelaskan tentang mengapa salat pertama itu disebut juga dengan salat Subuh.
Dia berpendapat bahwa Subuh tidak disebutkan dalam bahasa Arab kecuali untuk merujuk pada awal mula aktivitas yang telah tertata secara rapi.
Hal tersebut ujarnya juga dapat dilihat dari cara alam bekerja dimulai dengan terbitnya Matahari, suara kokok ayam dan lain sebagainya.
"Segala sesuatu yang tertata dengan baik terukur itu turunan dari kata asbaha dan waktunya disebut dengan subuh," tambahnya.
Adapun alasan lainnya ialah agar setiap kali memulai hari yang diawali dengan salat Subuh, maka seseorang telah siap dengam rencana-rencana kehidupam yang telah ia tata sebelumnya.
"Disebut dengan salat Subuh untuk menunjukkan insan beriman kalau bangun dari tidur dia sudah punya rencana yang sudah siap dieksekusi di hari itu," tandasnya. (Ree)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta |
: Redaksi |
Editor |
: |
Komentar & Reaksi