JOMBANG - Berawal hobi membuat busana seorang guru di SMKN 2 Jombang mampu merancang usaha produksi busana sendiri di rumahnya di Desa Sengon, Kecamatan/ Kabupaten Jombang.
Dengan memanfaatkan waktu luangnya kini usaha merancang busananya kebanjiran order pesanan hingga luar kota.
Ditemui saat di rumah produksinya tampak 5 karyawan sedang merancang busana gaun dengan teliti dan telaten menjahit payet untuk di rangkai menjadi gaun pengantin yang di pesan pelanggan.
Ditemui saat melihat merancang busana pengantin pemilik usaha busana juga seorang guru,Tantri Kusuma Dewi (25) mengatakan, ia menggeluti usahanya pembuatan busana ini, sejak tahun 2020 silam ,kalau itu masih pandemi Covid-19.
Menurutnya, meski di tahun 2020 itu masa Covid-19, namun permintaan dari konsumen justru meningkat, sebab produksi busana tidak akan ada matinya dan terus berinovasi.
"Meski covid 19 saya baru mendirikan usaha, tapi kalau baju tidak ada matinya, namun usai covid malah naik 30 persen," ujarnya, Rabu (15/02/2023).
Tantri menjelaskan untuk macam busana-busana yang ia produksi banyak sekali,termasuk busana khusus Wedding, busana kerja, bridesmaid, beading dan coctail dress.
Dalam pengerjaannya, busana-busana mewah tersebut dapat ia kerjakan hingga 3 hari bahkan sampai 3 minggu tergantung dari tingkat kesulitan dan bahan yang di buat.
"Tergantung model dan kerumitannya, kalau simple itu satu hari 3 baju, tapi kalau rumit 1 busana bisa jadi dalam waktu 3 hari," ungkapnya.
Tantri menjelaskan untuk biaya pembuatan busana yang mewah dikenakan biaya sebesar Rp 2 juta hingga Rp 5 juta sudah sama bahanya "Untuk harga variatif, tergantung kain dan ongkos payetannya," jelasnya.
Dikatakan Tantri, para pelanggan biasanya membeli kain dan menyodorkan contoh model busana sendiri, sementara ia hanya tinggal mengerjakan saja.
"Kebanyakan pelanggannya mulai dari luar kota Jombang daerah Surabaya , jadi mereka hanya membayar jasa pengerjaan kita saja biasanya Rp 500 ribu hingga Rp 700 ribu saja ber busana," pungkasnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi