BANYUWANGI - Pengakuan SP (27), tersangka pelempar bom molotov ke rumah kekasihnya di Banyuwangi, Jawa Timur, bikin terkejut.
Pria asal Desa Temuasri, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi itu mengaku belajar membuat bom molotov hingga dilemparkan ke rumah kekasihnya NA (40), di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, lantaran terinspirasi dari perang Rusia - Ukraina.
Ide untuk melempar molotov itu muncul setelah ia melihat berita-berita soal perang Rusia - Ukraina. Dari berita-berita yang beredar, molotov menjadi salah satu senjata warga sipil Ukraina untuk melawan invasi Rusia.
Selain memberikan senjata, otoritas Ukraina juga mengajari rakyat sipil untuk membuat molotov. Berita-berita itu ternyata melekat di kepala SP. Sampai-sampai terinspirasi untuk melemparkan molotov di rumah sang kekasih.
Hal itu terungkap saat Satreskrim Polresta Banyuwangi menggelar konferensi pers ungkap kasus atensi selama sepekan terakhir, Senin (16/1/2023). Salah satunya terkait aksi nekat pria itu.
"Saya membuat bom molotov belajar dari perang Rusia - Ukraina," kata SP, saat diberi kesempatan diwawancarai awak media.
Tersangka mengaku berbuat aksi keji itu dikarenakan ada keretakan hubungan. Ia sakit hati lantaran dua kali mengajak menikah namun tidak dihiraukan oleh NA.
"Saya pacaran sudah dua bulan. Berbuat demikian karena saya sakit hati dua kali ngajak nikah tapi tidak direspon," ucapnya.
Kasatreskrim Polresta Banyuwangi Kompol Agus Sobarnapraja menjelaskan, tersangka melempar bom molotov ke rumah kekasihnya di Desa Sumbersari, Kecamatan Srono, itu terjadi pada Kamis (12/1/2023) lalu.
Dikarenakan sakit hati, tersangka kemudian melempar bom molotov dengan niat ingin membakar rumah korban.
"Motifnya sakit hati dikarenakan putus cinta, kemudian niatnya mau membakar daripada korban, namun bisa cepat diketahui dan dipadamkan," terangnya.
Tak ada korban dari lemparan molotov. Namun, bom tersebut sempat membakar kursi dan sebagian area teras rumah korban.
Menurutnya, ada dua molotov yang tersangka lemparkan ke rumah korban. Satu berbahan botol anggur merah. Sementara satunya berasal dari botol minuman berenergi.
Bom molotov dibuat dengan memasukkan bahan bakar minyak jenis pertalite yang diambil dari tangki motor tersangka. Botol kemudian ditutup dengan kapas sintetis.
Usai pembuatan molotov selesai, tersangka langsung berangkat ke rumah korban. Tepat di depan kediaman kekasihnya itu, ia berhenti dan bergegas menyulut molotov dengan korek api.
Saat itu juga molotov dilempar ke arah rumah korban. Kobaran api dari molotov membakar bagian teras rumah. Kursi yang terdapat di sana ikut terbakar.
"Dari kejadian itu, kurang dari 24 jam Unit Reskrim Polsek Srono dibantu Satreskrim Polresta Banyuwangi berhasil menangkap tersangka," ungkapnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi