SUARA INDONESIA

Sampai Agustus 2023, APBN di Jatim Surplus Rp 81,07 Triliun

Muhammad Nurul Yaqin - 26 September 2023 | 18:09 - Dibaca 1.17k kali
News Sampai Agustus 2023, APBN di Jatim Surplus Rp 81,07 Triliun
Konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) Regional Jawa Timur sampai dengan 31 Agustus 2023 di Kabupaten Banyuwangi, Selasa (26/09/2023). (Foto: Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) di Jawa Timur, menunjukkan kinerja sangat positif.

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, hingga 31 Agustus 2023, APBN di Regional Jatim masih mencetak surplus di angka 60,96 persen atau setara dengan Rp 81,07 triliun.

"Memang kinerja pelaksanaan APBN di Jatim sampai dengan Agustus menunjukkan capaian surplus Rp 81 triliun dari target surplus sebesar Rp 132,99 triliun," ujar Kepala Kemenkeu Jatim, Taukhid, saat konferensi pers APBN KiTa (Kinerja dan Fakta) Regional Jawa Timur di Banyuwangi, Selasa (26/09/2023).

Pria yang sekaligus menjabat Kepala Kantor Wilayah DJpb Jatim ini menerangkan, realisasi pendapatan negara sampai Juli 2023 mencapai Rp 140,52 triliun dari total target Rp 256,68 triliun.

Realisasi itu meliputi penerimaan pajak mencapai Rp 71,50 triliun atau 70,16 persen dari target Rp 101,91 triliun. Secara persentase terkontraksi 5,07 persen (yoy) didorong oleh seluruh jenis pajak yaitu PPH, PPN, PBB dan pajak lainnya.

Kemudian penerimaan Kepabeanan dan Cukai mencapai 55,34 persen atau setara Rp 82,95 triliun dari target Rp 149,90 triliun. Sementara realisasi PNBP mencapai 102,55 persen atau Rp 5,05 triliun dari target Rp 4,92 triliun.

"Secara persentase, realisasi PNBP tumbuh positif 15,01 persen (yoy) ditopang baik oleh penerimaan PNBP lainnya dan penerimaan BLU yang terus tumbuh signifikan pada bulan ini," jelas Taukhid.

Lebih lanjut ia memaparkan, sedangkan realisasi belanja negara sampai Agustus 2023 menunjukkan capaian yang sangat baik.

"Sampai akhir Agustus belanja negara mencapai 63,39 persen atau sekitar Rp 78,44 triliun, ada pertumbuhan yakni 7,99 persen (yoy)," imbuhnya.

Realisasi belanja negara ini meliputi realisasi belanja K/L mencapai 59,95 persen atau Rp 27,54 triliun dari alokasi tahun anggaran 2023 sebesar Rp 45,94 triliun. Secara nominal tumbuh positif di angka 9,47 persen (yoy).

Pertumbuhannya, kata Taukhid, ditopang oleh belanja barang, belanja bansos dan belanja modal yang tumbuh positif baik nominal maupun persentase.

Sementara pada belanja pegawai, secara persentase ikut tumbuh positif, namun mengalami sedikit kontraksi secara nominal sebesar 0,04 persen.

"Untuk realisasi TKD mencapai Rp 50,89 triliun (65,42 persen) dari alokasi tahun anggaran 2023 sebesar Rp 77,79 triliun. Secara nominal dan persentase tumbuh positif masing-masing 1,74 persen dan 6,83 persen," bebernya.

Taukhid menambahkan, surplus regional Jatim mencapai Rp 81,07 triliun mengalami kontraksi sebesar 22,93 persen dibandingkan periode yang sama di tahun anggaran yang lalu (TAYL).

"Surplus yang cukup tinggi ini menunjukkan kontribusi signifikan Provinsi Jatim terhadap penerimaan nasional. Kontraksi terjadi karena percepatan belanja sementara pendapatan negara mengalami penurunan," cetusnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Yuni Amalia

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV