SUARA INDONESIA

Penari Disabilitas Banyuwangi Bakal Tampil di Forum ASEAN, Bawakan Tari Seret Konde

Muhammad Nurul Yaqin - 05 October 2023 | 14:10 - Dibaca 957 kali
News Penari Disabilitas Banyuwangi Bakal Tampil di Forum ASEAN, Bawakan Tari Seret Konde
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyaksikan persiapan penari disabilitas yang akan tampil di Forum ASEAN. (Foto: Istimewa).

BANYUWANGI,Suaraindonesia.co.id - Kesempatan istimewa bakal diterima oleh para penari disabilitas tuna rungu wicara dari Tim Tari Kampung Inklusi Banyuwangi. Mereka akan tampil di forum internasional ASEAN High Level Forum on Disability - Inclusive Development and Partnership beyond 2025 (AHLF) pada 10 Oktober 2023 mendatang. 

Acara yang digelar di Makassar itu, mereka bakal menampilkan tari kreasi baru dengan judul “Seret Konde”. Tari hasil ciptaan mereka itu mengangkat kisah seorang yang dipandang sebelah mata namun ternyata memiliki kemampuan dan potensi yang luar biasa.

“Saya kagum dengan anak-anak semua yang begitu kreatif. Gerakan tari dan aransemen musiknya benar-benar diciptakan sendiri,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menyaksikan persiapan mereka di sela-sela Bunga Desa yang berlangsung di aula Balai Desa Bagorejo, Kecamatan Srono, Rabu (04/10/2023).

Kesempatan tampil di forum internasional tersebut, imbuh Ipuk, adalah sesuatu yang berharga. Untuk itu, ia berpesan agar menunjukkan performa terbaiknya.

“Kalian  merupakan anak-anak terpilih yang akan mewakili daerah sekaligus menjadi duta budaya Banyuwangi. Maka siapkan diri dan berikan yang terbaik dalam penampilan kalian nanti,” ujar Ipuk.

AHLF merupakan forum tingkat tinggi tentang penyandang disabilitas yang akan berlangsung 10-12 Oktober mendatang. Forum internasional ini akan dihadiri 200 peserta dari perwakilan Badan Sektor ASEAN, organisasi terafiliasi ASEAN, Organisasi Penyandang Disabilitas, Mitra Wicara ASEAN dan akademisi.

Ipuk juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membuka beasiswa seni kerjasama dengan Institute Seni Indonesia (ISI) Solo. “Bagi yang ingin serius untuk menekuni bidang seni, silakan dimanfaatkan bagi yang tertarik,” cetusnya.

Perlu diketahui, Kampung Inklusi Banyuwangi merupakan sebuah lembaga non profit yang berfokus membangun lingkungan masyarakat Banyuwangi yang ramah terhadap penyandang disabilitas dan mewujudkan masyarakat Indonesia yang inklusif. Berpusat di Desa Tembokrejo Kecamatan Muncar, Kampung Inklusi melakukan gerakan melalui pendidikan, pengembangan dan pemberdayaan teman disabilitas.

Mereka mendapat kesempatan untuk tampil di forum internasional itu setelah lolos seleksi yang diadakan oleh Kementrian Sosial. “Seleksinya waktu itu kami mengirimkan video tarian dari anak-anak. Alhamdulillah kita berhasil lolos dari puluhan yang ikut seleksi se Indonesia, ” ujar Pembina Kampung Inklusi Sri Wahyuni.

Penari yang akan berangkat berjumlah 10 orang. Mereka berasal dari SLB tingkat SMA dan perguruan tinggi. Mereka berkolaborasi dengan tim pemusik dalam menciptakan gerakan tarian yang akan dibawakan.

“Anak-anak ini bersama-sama dengan para pemusik menciptakan gerakan tari hanya dalam tempo empat hari. Mereka sangat totalitas dan bersemangat menjalani semua persiapan untuk tampil mewakili daerah,” katanya.

Selama berlatih, lanjutnya, anak-anak mengikuti ritme musik dengan menggunakan ketukan. Sehingga tarian yang dibawakan bisa presisi mengikuti rancaknya musik yang mengalun.

“Selama ini mereka juga sudah sering tampil di acara tingkat nasional,” pungkas Sri Wahyuni. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Wildan Muklishah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV