SURABAYA, Suaraindonesia.co.id- Tokoh bangsa sekaligus Menko Polhukam RI Mahfud MD, adalah sosok warga NU yang lahir dan tumbuh dalam keluarga besar aktivis NU.
Ayahnya, H Mahmoddin merupakan PNS pemda yang fanatik terhadap Partai Nahdlatul Ulama (PNU), sehingga pada pemilu pertama Orde Baru tahun 1971, Mahmoddin ditahan oleh militer.
Pada saat itu, Mahmoddin menjabat sebagai pimpinan wilayah. Namun, ia didoktrin oleh rezim untuk memenangkan Golkar. Tapi Mahmoddin malah kampanye Partai NU dan hasil pemilu di wilayahnya tidak ada satupun suara Golkar, berarti termasuk kepala wilayahnya tidak mencoblos "partai pemerintah orde baru".
Sedangkan mertua Mahfud MD, KH Sya'roni Abdullah adalah Ketua NU Semboro, Jember. Mertua perempuannya juga merupakan putri kiai perintis dan pejuang NU di Semboro, Jember, yaitu tokoh Pondok Pesantren Al- Ma'hadunnidzom, Semboro.
Jajaran Syuriah NU, Muslimat, Fatayat dan Ansor, hampir semua masih keluarga Ponpes Al-Ma'hadunnidzom.
Putera-puteri KH Sya'roni Abdullah yang meneruskan perjuangan ke-NU-an adalah KH Ahmad Ghufron (mantan Ketua PCNU Bekasi Jawa Barat) dan Nyai Hj Siti Mafrochatin Ni'mah (Ketua PC Fatayat NU Banyuwangi dua periode).
Sedangkan putera-puteri dan keponakan Mahfud MD yang meneruskan perjuangan kakeknya, H Mahmoddin, di NU adalah:
Saat dihubungi wartawan, keponakan Mahfud MD Firman Syah Ali membenarkan kakeknya H Mahmoddin memang aktivis NU.
"Iya betul, Kakek Emmo memang pejuang militan dan fanatik NU. Kami cucu-cucunya sering didoktrin,” katanya, melalui keterangan tertulis yang diterima suaraindonesia.co.id, Sabtu (21/10/2023).
Namun karena faktor pergaulan di kampus seperti ITB, UI, UII dan ITS, sebagian putera dan cucunya ada yang tidak aktif dalam organisasi NU, namun tetap amaliyah NU. “Bahkan sebagian cucunya aktif di ormas tetangga NU, namun mayoritas tetap aktif dan berjuang untuk NU," ucap tokoh muda NU Jatim ini.
Menurutnya, keluarga Mahfud MD itu ada dua. Yaitu Bani MD yang terdiri dari anak cucu dan keturunan almarhum H Mahmoddin, dan Bani Sya'roni yang merupakan anak cucu dan keturunan almarhum KH Sya'roni Abdullah.
Keduanya merupakan aktivis militan NU dan darah itu mengalir ke dalam keluarga besar. “Mohon doanya, semoga anak keturunan kami kelak juga tetap istiqomah jiwa raga dunia akhirat, berjuang di jalan Allah melalui bahtera besar NU," pungkas pendiri Ormas Jong Madura ini. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Yuni Amalia |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi